REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kuwait mendekati penyelesaian pembelian pesawat tempur Eurofighter senilai beberapa miliar dolar (euro) dalam kesepakatan yang bisa menunjukkan kemunduran bagi saingannya, Boeing dari AS, media melaporkan pada Jumat (11/9).
Mengutip seseorang yang akrab dengan negosiasi, penyedia jasa berita keuangan Bloomberg melaporkan bahwa Kuwait hampir menyetujui untuk mengambil 28 jet Typhoon dari konsorsium Eropa itu di bawah perjanjian bilateral dengan Italia.
Kementerian Pertahanan Italia mengonfirmasi bahwa kedua pemerintah telah mencapai pemahaman awal yang dapat mendorong kesepakatan tetapi menolak untuk membocorkan rincian lebih lanjut.
Kuwait telah diperkirakan untuk memilih Super Hornet F18 dari Boeing. Negara teluk itu sedang berupaya meningkatkan kekuatan sistem persenjataannya menyusul meningkatnya kekhawatiran keamanan di wilayah tersebut, terkait dengan munculnya Negara Islam dan ketidakstabilan di Irak dan Suriah.
Seorang juru bicara Boeing mengatakan: "Angkatan Laut AS dan Boeing terus membahas Super Hornets dengan pelanggan-pelanggan potensial Timur Tengah."
Sebuah sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan belum ada kesepakatan tentang Eurofighters dan bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan kedua perusahaan, yang bisa mengakibatkan Kuwait mengambil campuran pesawat mereka.
Eurofighter adalah kemitraan antara Finmeccanica dari Italia, BAE Systems dari Inggris dan produsen pesawat terbang sipil Airbus. Saham Finmeccanica naik lebih dari lima persen pada Jumat di tengah harapan kesepakatan dengan cerita serupa muncul di media Italia.
Surat kabat Corriere della Sera mengatakan di situsnya bahwa Finmeccanica telah memenangkan kontrak Kuwait senilai delapan miliar euro melalui unit Alenia Aermacchi setelah tiga tahun perundingan. Surat kabar itu mengatakan kesepakatan telah dicapai Kamis dan ditandatangani Menteri Pertahanan Italia Roberta Pinotti dan CEO Finmeccanica Mauro Moretti. Tidak ada komentar langsung dari perusahaan yang terlibat.