Rabu 18 Nov 2015 17:04 WIB

Dalai Lama: Berhentilah Berdoa untuk Paris

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Dalai Lama
Foto: Lenny Ignelzi/AP
Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemimpin Tertinggi Tibet, Dalai Lama meminta masyarakat dunia berhenti berdoa atas insiden di Paris, Prancis. Dia menganggap, berdoa bukan solusi pemecahan masalah ekstrimis di dunia ini.

Kata dia, jalan keluar mengenyahkan ekstrimis ada di tangan manusia. Yaitu bergiat untuk perdamaian. Bukan cuma berdoa. Karena menurut dia, manusia sendiri yang sengaja membuat permusuhan satu dengan lainnya.

"Kita tak bisa memecahkan masalah ini (ekstrimis) hanya dengan berdoa dan berdoa," ujar dia, kepada Deutsche Welle, seperti dilansir laman Raw Story, Selasa (17/11).

(Baca: Ini Isi Pesan Singkat dalam Ponsel Pelaku Penyerangan Paris)

Dia menegaskan, dirinya bukan tak percaya dengan doa. Namun memohon kepada Tuhan atas ulah manusia sendiri adalah sikap tak logis dan inkonsisten. "Saya seorang (penganut) Budha. Saya percaya dengan doa. Tapi manusia yang menciptakan masalah (rasa permusuhan) ini. Sekarang kita meminta Tuhan mengatasi?," ujar dia.

(Baca: Polisi Memburu Lima Orang dalam Pengepungan Apartemen Paris)

Dalai Lama mengatakan, bekerja untuk perdamaian adalah cara manusia untuk bisa keluar dari aksi saling teror. Saling menumbuhkan nilai-nilai kemanusian, kesatuan dan harmoni. Manfaatnya, bukan cuma untuk masyarakat di Prancis, namun untuk manusia di belahan dan sudut bumi manapun.

"Jadi mari kita hanya bekerja untuk perdamaian. Dalam keluarga dan masyarakat. Tak perlu mengharapkan bantuan Tuhan, Budha, apalagi pemerintah," ujar dia.

(Baca: Foto-Foto Operasi Perburuan Teroris di Paris)

Sebab kata dia, tanpa ada kemauan manusia untuk bisa saling mengedepankan rasa perdamaian, persoalan yang dangkal sekalipun terbukti ampuh menciptakan sikap saling bermusuhan. Dan itu terjadi saat ini.

(Baca: Seorang Wanita Meledakkan Diri Saat Penggerebekan di Paris)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement