REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Katak pohon yang diduga telah mati lebih dari satu abad lalu, telah ditemukan kembali di India. Penemuan dilakukan oleh ahli biologi India terkenal, Sathyabhama Das Biju dan tim ilmuwan di wilayah hutan di timur laut India.
BBC News melaporkan pada Kamis (21/1), studi dari katak tersebut membawa para ilmuwan untuk mereklasifikasi itu sebagai genus yang sama sekali baru. Katak seukuran bola golf itu hidup di lubang pohon setinggi 6 meter di atas tanah, ini yang nampaknya membuat katak tersebut baru ditemukan.
Ketinggian tempat tinggal mereka bukan satu-satunya ciri mereka. Betina katak tersebut menaruh telur yang dibuahi di lubang pohon penuh air.
Tak seperti kebanyakan katak, kata dewasa jenis ini juga lebih memilih memakan tumbuhan daripada serangga dan larva.
Katak baru ini ditemukan pertama kali secara tak sengaja pada 2007, saat mencoba mencari hewan lainnya. Biju yang menemukan katak tersebut, dikenal sebagai Manusia Katak di India. Ia telah menemukan 89 dari 350 lebih spesies katak di negara itu.
"Kami mendengar 'orkestra' musik dari puncak-puncak pohon. Itu ajaib, dan tentu saja kami harus menyelidiki," kata Biju.
Menggunakan analisis DNA, Biju dan rekan-rekannya kini mengidentifikasi katak sebagai bagian dari genus baru. Itu berarti katak akan memiliki nama baru.
Meski katak ditemukan dalam jumlah signifikan, menurut Biju meraka tetap jauh dari aman. Ia memperingatkan dengan banyaknya penebangan hutan tropis untuk pertanian dan permukiman manusia, maka populasinya tetap terancam.