REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Industri pariwisata Korea Selatan memperkenalkan serangkaian program untuk menarik wisatawan Muslim Cina. Organisasi Pariwisata Korea Selatan (KTO) menyatakan pada Kamis (11/2) lalu, mereka telah menerbitkan buku panduan wisata berbahasa Cina yang didesain memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Hampir dua puluh juta orang dari sepuluh etnis minoritas termasuk Hui dan Uyghur di Cina adalah masyarakat Muslim, dengan populasi yang terkonsentrasi di daerah Xinjiang,” ujar staf KTO, dilansir Korea Times. “Akan tetapi mayoritas buku panduan untuk wisatawan Muslim diperuntukkan bagi wisatawan asal Asia Tenggara, maka tidak ada infomasi (wisata) terkait Muslim tersedia dalam bahasa Cina.”
Buku-buku panduan tersebut memuat informasi fasilitas-fasilitas ramah Muslim di Korea Selatan, termasuk sarana ibadah, masjid, dan restoran yang menyediakan makanan halal.
Pada Kamis, delegasi beranggotakan 24 Muslim dari Cina tiba di Korea Selatan untuk turut serta dalam program gabungan yang dibangun oleh KTO, Maskapai Asiana, dan agensi-agensi pariwisata lokal. Delegasi tersebut akan menghabiskan waktu selama lima hari di Korea Selatan dan menikmati hidangan seperti bibimbap dan samgyetang di restoran-restoran yang telah disertifikasi halal oleh Federasi Muslim Korea.
“Dengan lebih banyak restoran halal yang diharapkan akan dibuka di penjuru negeri, kami akan membangun program wisata untuk Muslim asal Cina, menghubungkan Pulau Jeju dan Busan,” kata staf KTO.
Sebelumnya, KTO telah menyatakan mereka menargetkan akan menarik 1 juta wisatawan Muslim tahun ini untuk mengunjungi Korea Selatan.