REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Uganda mulai pemungutan suara dalam pemilihan presiden, Kamis (18/2). Incumbent atau pejawat Presiden Yoweri Museveni (71 tahun) masih turut serta dan ingin memperpanjang masa jabatan 30 tahunnya.
Ada tujuh kandidat oposisi Museveni yang ikut dalam pemilu. Ini dinilai sebagai pemilu paling ketat dalam sejarah Uganda. Dua rival utama Museveni adalah pemimpin oposisi veteran Kizza Besigye dan mantan Perdana Menteri Amama Mbabazi.
Uganda juga melakukan pemilu parlemen dan lokal pada hari ini. Pemungutan suara dimulai pukul 04.00 pagi waktu setempat. Ada 14 juta orang yang terdaftar memiliki hak pilih. Seorang kandidat perlu mengamankan lebih 50 persen suara untuk menang mutlak atau akan ada pemilu putaran dua.
Kelompok HAM telah melaporkan tindakan keras pemerintah pada para pemimpin oposisi. Sehingga mereka dan media mendukung para kandidat oposisi selama kampanye pemilu agar bisa mengalahkan Museveni.
Presiden pejawat telah menjabat selama 30 tahun sejak memenangkan perang gerilya pada 1986. Ia adalah salah satu pemimpin terlama di Afrika.
Masa jabatan Museveni sebenarnya berakhir pada 2006, namun pada 2005 ia memenangkan kampanye untuk pengangkatan aturan konstitusi dalam membatasi masa jabatan. Besigye sudah tiga kali ikut dalam pemilu presiden tapi selalu gagal mengalahkan Museveni.
Sementara Mbabazi adalah mantan sekutu dekat presiden tersebut. Ia menjabat PM pada 2011 dan 2014. Selama masa kampanye, dua kandidat oposisi menuduh Museveni korupsi dan mengkritik kebijakan-kebijakan ekonominya.
Museveni menyangkal tudah tersebut dan menuduhnya fiksi. Isu utama bagi pemilih termasuk tingginya angka pengangguran dan layanan publik yang tidak berkualitas.