Senin 14 Mar 2016 21:15 WIB

Bom Mobil Guncang Turki, 37 Orang Tewas

Rep: Gita Amanda/ Red: Didi Purwadi
Petugas forensik melakukan olah lokasi ledakan bom bunuh diri di Ankara, Turki, Senin (14/3).
Foto: Reuters/Umit Bektas
Petugas forensik melakukan olah lokasi ledakan bom bunuh diri di Ankara, Turki, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Bom mobil kembali mengguncang jantung ibukota Turki, Ankara, pada Ahad (13/3). Serangan tersebut menyebabkan 37 orang tewas dan membuat Turki segera melancarkan serangan ke kamp-kamp milik Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di utara Irak sebagai bentuk respon.

Serangan pada Ahad tersebut merobek wilayah transportasi ramai yang berada beberapa ratus meter dari Kementerian Keadilan dan Dalam Negeri Turki. Menurut para pejabat keamanan dari bukti yang diperoleh satu dari dua pelaku pengeboman merupakan anggota PKK.

"Dengan kekuasaan negara dan kebijaksanaan warga kami, kami akan menggali akar dari jaringan teror yang menargetkan persatuan dan perdamaian kami ini," ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, di akun Twitternya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah akan mengalahkan teroris yang melancarkan serangan dalam 18 bulan terakhir di Turki. Dilansir The Guardian, Erdogan mengatakan serangan-serangan ini mengancam integritas, persatuan dan solidaritas bangsa. Tapi hal ini, menurutnya, tak akan melemahkan tekad Turki memerangi terorisme.

"Warga kami tak perlu khawatir, perjuangan melawan teroris akan berakhir sukses dan terorisme akan bertekuk lutut," ujarnya.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement