REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus membasuh kaki pemuda Muslim dan kaki para pemuda dari berbagai agama. Selain dalam rangka menyambut Paskah 2016, sikap Paus ini juga bentuk kritik terhadap negara-negara Eropa yang hingga kini menyuarakan antiimigran dan sentimen terhadap Islam setelah bom Brussels dan Paris.
"Kita semua bersama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, Evangelical. Kita semua merupakan anak Tuhan yang ingin hidup damai dan bersatu," ujar Paus Francis dilansir Washington Post, Jumat (25/3).
Dilaporkan, terdapat delapan pria dan empat wanita yang mengikuti ritual pencucian kaki menyambut Paskah 2016. Tiga di antaranya merupakan Muslim yang berasal dari Mali, Suriah, dan Pakistan.
"Kita berbeda, kita berbeda budaya dan agama. Tapi, kita saudara dan kita ingin hidup damai secara berdampingan," kata Paus.
Paus Francis sebelumnya menekankan kepada negara-negara Eropa perlu menemukan keseimbangan antara keamanan negara dan membantu para imigran.
Menurut dia, para imigran saudara dan saudari dalam mencari kehidupan yang lebih baik, jauh dari kemiskinan, kelaparan, eksploitasi, dan distribusi yang tidak adil dari sumber daya planet ini yang dimaksudkan untuk secara adil dibagi oleh semua penduduk bumi. Paus Francis juga menyatakan turut berbelasungkawa atas serangan bom di Brussel.