REPUBLIKA.CO.ID, VENEZUELA -- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mendesak perempuan untuk berhenti menggunakan pengering rambut demi menekan krisis energi di negara itu. Maduro menyarankan perempuan untuk mengeringkan rambut secara alami dengan jari jemari.
Ia merekomendasikan wanita mengurangi penggunaan alat pengering rambut (hairdryer) dalam acara-acara khusus. "Saya pikir seorang perempuan akan terlihat lebih baik ketika dia menelusurkan jari jemarinya pada rambut dan memungkinkan rambutnya kering secara alami," ucap Maduro, dilansir dari Independent, Ahad (10/4).
Presiden pun meminta rakyat Venezuela untuk membuat perubahan-perubahan kecil pada rutinitas sehari-hari. Misalnya, menggantung pakaian sampai kering alih-alih menggunakan alat pengering. Mengurangi penggunaan alat pemotong elektrik dan AC juga disarankan oleh Maduro.
Ia bahkan mengumumkan keputusan untuk meliburkan pegawai negara setiap Jumat selama dua bulan sebagai bagian dari upaya mengimbangi krisis listrik. Pemerintah telah menyatakan Jumat sebagai hari libur untuk sektor publik selama 60 hari ke depan terkait adanya gabungan krisis ekonomi dan energi.
Maduro berharap cara-cara ini dapat mengurangi konsumsi listrik minimal 20 persen.
Selama ini, sekitar 70 persen dari pasokan listrik Venezuela berasal dari pembangkit listrik tenaga air di Guri Dam, yang memanfaatkan Sungai Caroni di bagian tenggara Bolivar. Para pejabat memperingatkan, tingkat air telah hampir jatuh ke tingkat operasi minimum, yang berarti harus segera ditutup seluruhnya.
Administratur Maduro menyalahkan krisis energi ini pada kekeringan yang disebabkan fenomena El Nino dan tindakan sabotase lawan, tapi para ahli menilai masalah ini bisa dicegah lewat investasi pembangunan pabrik termoelektrik.
Tidak semua orang menyambut saran Maduro. "Jika Presiden berpikir bahwa tidak mengeringkan rambut saja akan membantu, maka masalahnya jauh lebih buruk dari yang kita duga," ucap salah seorang warga Caracas.
Langkah-langkah darurat Presiden juga memicu ejekan dari para kritikus yang telah memprediksi resesi akut. "Hanya karena Maduro tidak bekerja Senin sampai Jumat, Sabtu atau Minggu, tidak berarti kita semua orang Venezuela seperti itu," kata politisi oposisi Maria Corina Machado. Lebih keras lagi ia mengecam, ia ingin Maduro lengser dari jabatannya.