Rabu 15 Jun 2016 00:10 WIB

Dalai Lama 'Gemas' dengan Sikap Suu Kyi Terhadap Kasus Rohingya

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Pemimpin spiritual Dalai Lama.
Foto: Ora TV
Pemimpin spiritual Dalai Lama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalai Lama mengatakan pada Senin (13/6), pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi memiliki tanggung jawab moral untuk meredakan ketegangan antara mayoritas Buddha dan minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.

Pemimpin spiritual Tibet itu mengatakan telah menekankan masalah ini dalam pertemuannya dengan Suu Kyi April lalu.

"Dia sudah memiliki Nobel Perdamaian, sehingga secara moral ia harus melakukan upaya untuk mengurangi ketegangan antara komunitas Buddha dan komunitas Muslim," kata Dalai Lama kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Washington.

Menurut Dalai Lama Suu Kyi harus berbicara lebih terbuka terkait masalah ini. Kekerasan antara mayoritas Buddha dan minoritas Muslim telah membayangi reformasi demokrasi di Myanmad. Kelompok-kelompok HAM telah mengkritik tajam keengganan Suu Kyi berbicara mengenai penderitaan Rohingya.

Dalai Lama mengatakan, Suu Kyi telah menanggapi seruannya dan mengatakan bahwa situasinya benar-benar rumit. "Jadi saya tidak tahu," kata Dalai Lama.

Ada permusuhan luas terhadap Muslim Rohingya di negara mayoritas Buddha tersebut. Termasuk di antaranya berasal dari dalam partai Suu Kyi dan pendukungnya.

Sejauh ini lebih dari 100 orang telah tewas dalam kekerasan di negara bagian Rakhine pada 2012. Sekitar 125 ribu Muslim Rohingya hidup tanpa kewarganegaraan. Mereka tinggal di kamp-kamp dan dibatasi pergerakannya. Ribuan lainnya telah melarikan diri ke negara tetangga.

Dalai Lama mengatakan beberapa biksu di Myanmar tampaknya memiliki semacam sikap negatif terhadap Muslim. Menurutnya umat Buddha yang memendam pikiran seperti itu harus ingat wajah Buddha. "Jika Buddha ada, ia pasti akan melindungi saudara dan saudari Muslim," katanya.

Seruan Dalai Lama kepada Suu Kyi terkait Rohingya bukan kali ini saja dilontarkan. Pada Mei tahun lalu, pemimpin spiritual Tibet itu juga menggaungkan hal serupa. Kala itu pernyataan Dalai Lama disampaikan menanggapi gelombang manusia perahu yang melarikan diri dari Myanmar.

Dilansir The Guardian, saat itu Dalai Lama mengatakan telah dua kali bertemu Suu Kyi di London dan Republik Ceko. Ia mengatakan meski Suu Kyi mengklaim masalah Rohingya merupakan sesuatu yang rumit, namun Dalai Lama yakin Suu Kyi bisa melakukan sesuatu.

Berdasarkan data Fortify Rights ada sekitar 1,3 juta Muslim Rohingya di Myanmar. Namun angka tersebut menurut Fortify Rights bukan angka pasti, mengingat Rohingya tak masuk dalam sensus nasional yang didukung PBB.

Fortify Rights memperkirakan ada sekitar 140 ribu Rohingya yang hidup di kamp-kamp dalam negeri dan sekitar 200 ribu lebih warga Rohingya telah melarikan diri ke sejumlah negara sejak 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement