Selasa 12 Jul 2016 12:48 WIB

Theresa May, PM Wanita Kedua Penentu Nasib Inggris

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Theresa May.
Foto: BBC
Theresa May.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Theresa May telah diumumkan sebagai pemimpin baru Partai Konservatif dan akan menggantikan David Cameron menjadi Perdana Menteri Inggris. May menjanjikan Inggris yang lebih baik dan membuat keputusan British Exit atau Brexit sebagai sebuah keberhasilan.

Seperti dilansir laman BBC News, Selasa (12/7), May diapit oleh puluhan anggota parlemen Konservatif menyampaikan pidato pertamanya setelah kemenangan.

Ia sempat memuji Cameron atas kepemimpinannya di Partai Konservatif dan pemerintahan. Berbicara di luar Gedung Parlemen, May mengatakan merasa terhormat dan dengan rendah hati akan menggantikan Cameron.

May berhasil meraih kemenangan, setelah rival satu-satunya dalam perebutan kursi kepemimpinan partai menarik diri pada Senin (11/7). Andrea Leadsom tiba-tiba menyatakan berhenti dan mengatakan ia tak memiliki dukungan untuk membangun pemerintahan yang kuat dan stabil.

Keputusan tersebut menjadikan May sebagai satu-satunya calon yang mengambil alih kepemimpinan partai dan menjadi perdana menteri. May juga menyampaikan penghormatan kepada Leadsom atas keputusannya.

"Saya merasa terhormat dan dengan rendah hari telah dipilih oleh Partai Konservatif untuk menjadi pemimpinnya," kata May kepada media. "Bersama-sama, kita akan membangun Inggris yang lebih baik."

Baca juga, Muslim Inggris Khawatir dengan Hasil Brexit.

May juga mengatakan, akan menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk Inggris yang telah memutuskan meninggalkan Uni Eropa. Menurutnya jika Inggris sudah memutuskan keluar dari Uni Eropa maka ia akan membuatnya berhasil.

Aljazirah melaporkan, May merupakan putri dari seorang pendeta. Ia akan menjadi Perdana Menteri perempuan kedua Inggris setelah Margaret Thatcher yang memimpin negara tersebut pada 1979 hingga 1990.

May digambarkan sebagai sosok pemimpin yang mampu menyatukan negara dan negosiator tangguh yang dapat menghadapi Brussels.  Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri sejak 2010.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement