Sabtu 11 Mar 2017 10:45 WIB

Pentagon Investigasi Tersebarnya Foto Telanjang Marinir Perempuan

Rep: Puti Almas/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pertahanan AS, James Mattis
Foto: BBC
Menteri Pertahanan AS, James Mattis

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) akan melakukan penyelidikan atas beredarnya foto-foto tanpa busana sejumlah anggota marinir perempuan di negara itu pada Jumat (10/3). Terkait skandal ini, setidaknya ada 10 marinir perempuan yang menyampaikan keluhan secara resmi. 

"Kami akan melakukan semua tindakan yang tepat untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas," ujar Menteri Pertahanan James Mattis, dilansir BBC, Sabtu (11/3). 

Skandal ini pada mulanya diketahui saat foto-foto tanpa busana marinir perempuan dipublikasikan secara online oleh rekan-rekan pria mereka. Kemudian anggota dan mantan pasukan tersebut lainnya juga ditemukan berbagi gambar tidak senonoh itu melalui sebuah grup yang dinamakan 'Marinir AS' di jejaring sosial Facebook

Terdapat 30 ribu pengguna yang mengikuti grup tersebut. Sejak itu, muncul berbagai pesan anonim yang meminta agar ratusan foto tanpa busana lainnya dari anggota marinir perempuan diperlihatkan atau dirilis.

Sementara itu, seorang jenderal yang mewakili Pentagon untuk berbicara mengenai kasus ini Robert Neller berharap lebih banyak marinir perempuan yang bersedia membantu penyelidikan. Ia juga mengatakan dengan hal itu, proses investigasi dapat berjalan lebih mudah, tidak seperti saat ini. 

"Hingga saat ini kami belum mengetahui ada berapa banyak marinir yang bergabung dalam grup online itu serta meminta agar foto-foto tersebut diperlihatkan, serta apakah ada marinir lainnya yang ditargetkan," jelas Neller. 

Ia juga menilai para marinir yang bergabung dalam grup itu merupakan salah satu pelanggaran etika. Neller menegaskan bahwa tidak seharusnya seorang anggota pasukan angkatan bersenjata AS yang merendahkan rekan-rekan perempuannya dengan cara apapun. 

"Anda mengetahui menjadi seorang marinir adalah keistimewaan dan terhormat, namun apa jadinya jika Anda merendahkan sesama anggota dengan cara apapun seperti bergabung dalam grup semacam itu," kata Neller menambahkan.

Melalui grup Facebook tersebut, terlihat bahwa beberapa orang meminta foto telanjang dari anggota marinir perempuan dengan menyebutkan nama dan biodata lengkap mereka. Bahkan, tak sedikit yang juga memperlihatkan profil dari perempuan itu yang ada di akun jejaring sosial. 

Salah satu anggota marinir perempuan yang menyampaikan keluhan secara resmi mengatakan bahwa ini adalah tindakan pelecehan seksual terburuk dalam militer AS. Ia juga menilai kasus ini dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual jika perilaku semacam itu terus dibiarkan.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa perilaku ini mengarah ke normalisasi pelecehan seksual bahkan kekerasan seksual jika dibiarkan begitu saja," ujar anggota marinir yang bertugas selama emapt tahun, Erika Burtner.

Dalam sebuah pernyataan Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa pedoman kebijakan untuk mencegah dan menangani pelecehan seksual telah dikeluarkan. Termasuk praktek perpeloncoan yang rentan terjadi dalam militer. Sementara itu, senat komite Angkatan bersenjata AS juga akan mengadakan pertemuan untuk membahas kasus ini pekan depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement