Jumat 14 Apr 2017 17:49 WIB

Gambarkan Muslim Ekstremis, Harian di Malaysia Ini Menuai Protes

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Homepage website harian Malaysia berbahasa Cina Nanyang Siang Pau.
Homepage website harian Malaysia berbahasa Cina Nanyang Siang Pau.

REPUBLIKA.CO.ID, GEORGETOWN -- Jaringan Muslimin Pulau Pinang (JMPP) dan Gabungan Perwakilan Melayu Pulau Pinang (GPEM) mengirimkan nota ke harian Cina Nanyang Siang Pau. Mereka mengutuk karikatur yang diterbitkan pada Ahad (9/4) lalu.

Dilansir dari New Strait Times, Jumat (14/4), mereka bertemua dengan Kepala Periklanan Nanyang Siang Pau Penang, Beh Sok Hooi, untuk menyerahkan nota tersebut. Ketua JMPP, Mohamed Hafiz Mohamed Nordin, meminta Nanyang Siang Pau untuk meminta maaf kepada komunitas Muslim.

Selain itu, mereka minta Kementerian Dalam Negeri Malaysia untuk bersikap tegas terhadap publikasi tersebut. Menurut Hafiz, permintaan maaf adalah saat ada sesuatu yang tidak sengaja. Sedangkan, Nanyang Siang Pau merasa itu dilakukan dengan penuh kesadaran.

Ia merasa, apa yang dilakukan Nanyang Siang Pau memang bermaksud untuk menyakiti perasaan orang-orang, terutama umat Islam di Malaysia. Hafiz menegaskan, seharusnya sebagai surat kabar, perusahaan bisa lebih profesional dan tidak bisa dalam pemberitaannya.

"Mereka tahu kalau semua yang tercetak di surat kabar akan mempengaruhi pembacanya, mereka harus bertanggungjawab atas hasil publikasi mereka," kata Hafiz.

Hafiz berpendapat, langkah itu dilakukan demi menunjukkan ke dunia kalau umat Islam adalah ekstrimis, termasuk untuk mengharapkan reaksi keras dari Muslim atas masalah itu. Tapi, ia menegaskan, umat Islam di Malaysia tidak akan jatuh ke dalam perangkap mereka.

"Saya mengingatkan semua orang yang ingin kebencian dan kemarahan terhadap komunitas Muslim untuk berhenti, saya tidak mengancam, tapi saya ingin katakan kalau kita tinggal di negara yang damai di mana semua agama dan ras berjalan dengan baik, jangan coba hancurkan itu di sini," ujar Hafiz. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement