Rabu 17 May 2017 04:50 WIB

'Muslim AS tak Boleh Takut Beribadah'

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Unjuk rasa menolak kebijakan Trump yang melarang pendatang muslim ke Amerika di Manhattan, New York City,
Foto: Stephanie Keith/Reuters
Unjuk rasa menolak kebijakan Trump yang melarang pendatang muslim ke Amerika di Manhattan, New York City,

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC --  Masjid-masjid di seluruh AS diperingatkan untuk menerapkan penjagaan terbaik demi mencegah kebakaran yang disengaja atau tidak. Terlebih, umat Islam tengah bersiap untuk memasuki bulan suci Ramadhan akhir Mei ini.

"Muslim AS tak boleh takut beribadah atau ke masjid, tapi kita harus menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat, saat ini lebih dari sebelumnya," kata Penasehat Khusus Advokasi Muslim, Madihha Ahussain, seperti dilansir PJ Media, Selasa (16/5).

Ia merujuk atas lima kebakaran masjid yang dilaporkan tahun ini seperti di Austin, Texas, Victoria, Wash dan Michigan sebagai peringatan. Termasuk, laporan Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) yang melaporkan ada kenaikan 57 persen insiden anti Islam.

Laporan Empowerment of Hate, mengungkapkan ada lonjakan 44 persen kejahatan kebencian anti-Muslim selama periode yang sama. Kepada USA Today, Fiona Tagari dari Masjid di Corpus Christi mengingatkan pentingnya posisi masjid bagi Muslim di AS.

"Masjid di sebuah komunitas Muslim ini benar-benar jantung komunitas kita, banyak dari kita adalah imigran dan tidak memiliki keluarga, di sanalah kita membangun keluarga kita," ujar Tagari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement