Jumat 26 May 2017 07:24 WIB

Menantu Trump Berada dalam Pengawasan FBI

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner.
Foto: AP
Putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, yang juga menjabat sebagai salah satu penasihat senior Gedung Putih, kini berada di bawah pengawasan FBI. Ia diawasi atas kasus kemungkinan adanya hubungan antara tim kampanye Trump dengan Rusia.

Menurut informasi yang dibocorkan oleh sejumlah pejabat pemerintahan AS kepada NBC News, penyidik ​​FBI menduga, suami Ivanka Trump itu memiliki informasi penting yang relevan dengan penyelidikan tersebut. Namun, pengawasan ini bukan berarti para pejabat itu mencurigai Kushner melakukan kejahatan atau berniat menuntutnya.

Pengacara Kushner, Jamie Gorelick, mengatakan Kushner bersedia memberikan informasi jika dihubungi. Menurutnya, posisi Kushner dalam kasus ini berbeda dengan posisi mantan Ketua Kampanye Trump, Paul Manafort, dan mantan Penasihat Keamanan Nasional, Michael Flynn, yang dipecat beberapa bulan lalu.

Manafort dan Flynn secara formal dianggap sebagai subjek penyelidikan FBI. Catatan kasus dari kedua pria tersebut telah diminta dengan surat panggilan oleh dewan juri agung.

Pengawasan FBI terhadap Kushner telah tercium dari sebuah laporan yang dikeluarkan Washington Post pekan lalu. Menurut laporan itu, FBI akan menyelidiki seorang pejabat senior Gedung Putih yang dekat dengan presiden dan memiliki kepentingan.

Laporan tersebut tidak menyebutkan nama pejabat senior yang dimaksud.  Belum jelas aktivitas apa yang dilakukan Kushner, yang memicu minat FBI untuk mengawasinya. FBI saat ini masih terus menyelidiki apakah rekan-rekan Trump telah berkoordinasi dengan Rusia untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.

Mantan Direktur FBI Robert Mueller sekarang memimpin penyelidikan tersebut. Ia menggantikan mantan Direktur James Comey, yang dipecat Trump awal bulan ini.

Baca juga,  Trump Ringankan Sanksi Terhadap Rusia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement