Kamis 05 Oct 2017 09:07 WIB

Pelaku Percobaan Pembunuhan Erdogan Divonis Seumur Hidup

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada 40 orang yang terbukti merencanakan membunuh Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam usaha kudeta yang gagal tahun lalu.

Dilansir dari Aljazirah, Kamis (5/10), 31 terdakwa, termasuk perwira senior militer, masing-masing diberi empat hukuman seumur hidup pada persidangan Rabu di kota barat daya Mugla. Mugla berada di dekat resor mewah tempat Erdogan dan keluarganya lolos dari serangan tim tentara yang menyerbu hotelnya pada malam kudeta pada 15 Juli 2016.

Mereka termasuk Gokhan Sahin Sonmezates, seorang mantan brigadir jenderal yang dituduh mengarahkan plot tersebut. Mantan komandan elit Zekeriya Kuzu, yang terkenal ditemukan bersembunyi di gua empat hari setelah kudeta yang gagal, juga mendapat hukuman seumur hidup.

Sembilan terdakwa lainnya masing-masing menerima satu hukuman seumur hidup. Tokoh penting lain dalam persidangan tersebut, bekas pembantu militer Erdogan, Ali Yazici, dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.

Persidangan dimulai pada 20 Februari dan merupakan salah satu dari banyak proses yang terjadi di Turki untuk mencoba menggulingkan Erdogan. Beberapa putusan telah dijatuhkan dalam kasus yang lebih rendah, namun ini adalah keputusan pertama yang melibatkan tersangka komplotan papan atas.

Kudeta yang gagal menewaskan 249 orang, tidak termasuk komplotan kudeta, dan pihak berwenang telah bersumpah untuk membawa orang-orang yang terlibat ke pengadilan. Pada malam percobaan kudeta, dua petugas polisi terbunuh saat menjaga Hotel Grand Yazici di kota pelabuhan Mediterania Marmaris, tempat Erdogan berlibur bersama keluarganya,

Guzel Eker, ibu dari salah satu dari dua perwira tersebut, Nedip Cengiz Eker, mengaku lega dengan putusan tersebut. "Saya terbakar di dalam. Sudah cukup bagi saya bahwa mereka telah diberi hukuman seumur hidup," katanya.

Erdogan mengatakan rencana pembunuhan tersebut gagal setelah dia melarikan diri dari hotel dan kembali ke Istanbul dengan pesawat terbang. "Jika saya tinggal 10 atau 15 menit tambahan di sana, saya pasti terbunuh, atau saya akan ditangkap," kata Erdogan kepada CNN dalam sebuah wawancara beberapa hari setelah kudeta.

Lebih dari 50.000 orang telah ditangkap dalam keadaan darurat yang diberlakukan setelah penawaran kudeta. Turki menuduh sarjana Muslim yang bermarkas di AS Fethullah Gulen mendalangi percobaan kudeta tersebut. Gulen, mantan sekutu Erdogan membantah klaim Ankara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement