Kamis 12 Oct 2017 16:12 WIB

Presiden Jokowi dan PM Laos Teken Tiga Kesepakatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith sebelum menyaksikan penandatangan nota kesepahaman bersama dalam kunjungan kenegaraan Laos di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith sebelum menyaksikan penandatangan nota kesepahaman bersama dalam kunjungan kenegaraan Laos di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith sepakat menandatangani tiga kesepakatan kerja sama (MoU).

Tiga kesepakatan ini disepakati dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PM Thongloun Sisoulith, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/10).

Ketiga MoU yang ditandatangani tersebut yakni kerja sama di bidang pendidikan, MoU di bidang pendidikan tinggi, dan di bidang pengawasan terhadap peredaran narkotika dan obat-obat terlarang.

Presiden Jokowi meyakini hubungan bilateral yang terjalin antara kedua negara dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di kedua negara.  Karena itu kita akan terus meningkatkan kerjasama demi kemakmuran masyarakat kedua negara," ujar Jokowi dalam konferensi pers bersama di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10).

Meskipun hubungan kedua negara telah terjalin cukup lama, namun Presiden Jokowi menyampaikan masih terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hubungan antarnegara.  "Masih banyak peluang untuk membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih baik," tambahnya.

Dalam acara ini, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menristekdikti M. Nasir, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement