Kamis 19 Oct 2017 20:38 WIB

Pesan Presiden Afghanistan untuk Jokowi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mengingat pesan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ahmadzai saat keduanya bertemu. Awalnya, Jokowi menyampaikan kondisi Indonesia yang memiliki ribuan pulau, perbedaan bahasa, suku, budaya, hingga agama.

"Presiden Jokowi, hati-hati kelola negaramu, negaramu negara besar, ini bukan jumlah yang kecil," ujar Jokowi menirukan perkataan Ashraf saat menutup Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar di Islamic Center NTB, Kamis (19/10) sore.

Ashraf kala itu menjelaskan, negaranya yang hanya memiliki tujuh suku mengalami perpecahan lantaran ada dua suku yang bertikai. Hal ini merembet ke suku-suku lain dan semakin membesar hingga kemudian tercipta 40 kelompok yang saling bertikai. Alasannya sederhana, lantaran persoalan yang terjadi tidak segera diselesaikan. Menurut Ashraf, moderasi Islam di Indonesia menjadi hal yang sangat penting lantaran beragamnya penduduk Indonesia.

"Presiden Jokowi kalau ada gesekan kecil segera diselesaikan, entah antarkampung, tetangga apalagi suku, jangan menunggu berlarut larut," lanjut Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi sangat mendukung penyelenggaraan Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar yang menitikberatkan pada isu moderasi Islam.

Jokowi berpesan kepada seluruh anak bangsa untuk bersama-sama membangun ukhuwah Islamiyah (persaudaraan keislaman), ukuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia), dan ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kenegaraan).

"Karena itulah yang diperlukan negara dalam mengajar ketertinggalan. Sekali lagi saya sangat menghargai pertemuan (Konferensi Internasional dan Multaqa IV Alumni Al Azhar), semoga hasilnya bermanfaat bagi kita semua dalam membangun toleransi yang baik," kata Jokowi menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya