Kamis 26 Oct 2017 00:40 WIB

Mantan Menteri Turki Bentuk Partai Penantang Erdogan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.
Foto: Kayhan Ozer/Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang politisi nasionalis Turki yang terkenal mengumumkan sedang membentuk partai baru yang bisa menjadi tantangan bagi Presiden Tayyip Erdogan dalam pemilihan mendatang.

Menteri Dalam Negeri Meral Aksener mengumumkan aktivitas politiknya itu pada Rabu.

Aksener yang gagal menentang usaha Erdogan untuk memiliki kekuasaan presiden lebih besar dalam referendum pada April lalu, mengatakan Turki memerlukan perubahan setelah hampir 15 tahun di bawah kekuasaan Partai AK.

Iyi Parti (Partai Baik) yang dipimpinnya dipandang oleh banyak pihak di Turki berpotensi menjadi salah satu penantang terkuat bagi Erdogan dalam pemilihan-pemilihan parlemen dan presiden yang dijadwalkan tahun 2019, tetapi partai itu berdiri dengan hanya sebuah fraksi kecil dari dukungan Partai AK.

Hanya lima anggota dari parlemen yang memiliki 550 kursi telah bergabung dengan partai baru itu. Padahal, lembaga jajak pendapat mengatakan, partai tersebut bisa meraih dukungan dari beberapa partai termasuk Partai AK dan juga kelompok-kelompok nasionalis dan sekuler.

"Turki dan rakyatnya sudah jenuh, dan tak ada cara lain untuk mengubah atmosfer politik," kata Aksener dalam acara peresmian partainya di Ankara.

"Kami jalan keluar, Anda jalan keluar. Jalan itu ialah negara Turki yang berpenduduk 80 juta" kata dia, berdiri di depan logo partainya - matahari kuning yang bersinar di langit biru. "Rakyat kita jelas mengatakan mereka menginginkan ... sebuah pemerintahan baru."

Aksener dipecat tahun lalu dari Partai Gerakan Nasionalis (MHP) setelah melancarkan usaha gagal untuk mendepak ketua partai Devlet Bahceli. MHP merupakan partai paling kecil di antara tiga partai oposisi di parlemen.

Sejak pemberhentiannya, Aksener yang berusia 61 tahun telah menjadi salah satu tokoh yang bersuara lantang di negara itu. Ia sering mengeritik Erdogan dan pemerintah.

Partai Iyi dapat meraih lebih dukungan lebih sepersepuluh dari yang diperoleh Partai AK, kata Hakan Bayrakci dari SONAR, perusahaan yang melakukan jajak pendapat. Partai itu juga bisa mengikis basis dukungan partai MHP nasionalis dan dan CHP seekuler, katanya.

"Partai Meral Aksener akan memimpin ke arah perubahan-perubahan besar dalam atmosfir politik Turki," kata Bayrakci kepada Reuters. "Ini mungkin tidak terjadi segera tapi bisa terjadi dalam tiga sampai lima bulan ke depan, saya yakin perubahan ini akan dapat terlihat."

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement