Kamis 26 Oct 2017 02:52 WIB

Korea Utara Serius dengan Ancaman Bom Nuklirnya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Reiny Dwinanda
Uji coba rudal balistik yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi, di lokasi yang dirahasiakan di Utara Korea.
Foto: EPA / KCNA
Uji coba rudal balistik yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi, di lokasi yang dirahasiakan di Utara Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Seorang pejabat senior Korea Utara, Ri Yong Pil, mengeluarkan peringatan keras kepada dunia bahwa negaranya tak main-main saat mengancam akan melancarkan serangan bom nuklir.

Yong Pil mengatakan, ancaman yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Korut bulan lalu tidak boleh diabaikan. 

"Korut selalu melaksanakan kata-katanya ke dalam tindakan," kata Ri yang tampak sangat marah.

Berbicara dalam sebuah kunjungan ke New York untuk Majelis Umum PBB bulan lalu, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho meningkatkan kemungkinan Korut untuk menguji bom hidrogen yang kuat di atas Samudra Pasifik. 

Ancaman dilancarkan terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan benar-benar menghancurkan Korut. Kala itu, Trump berpidato di PBB.

"Menteri Luar Negeri sangat menyadari maksud pemimpin tertinggi kami, jadi saya pikir Anda harus menanggapi pernyataannya dengan sungguh-sungguh, " kata Ri seperti dilansir CNN, Rabu, (25/10).

Korut melakukan uji coba nuklir enam kali yang paling kuat pada awal September. Klaimnya, bom hidrogen terlibat dalam uji coba tersebut. 

PBB menanggapi uji coba nuklir itu dengan menjatuhkan sanksi baru kepada Korut. 

Ancaman lanjutan Korut telah menempatkan tetangganya di Pasifik dalam siaga tinggi. Pada bulan September, Pyongyang menerbangkan rudal balistik ke Jepang. 

Ketika Korut melakukan uji coba nuklir ke enam, mereka mengklaim telah meledakkan bom hidrogen yang bisa muat di atas sebuah rudal balistik. Pyongyang juga mengatakan, akan menembakkan rudal ke perairan di wilayah Guam, Pasifik AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement