Selasa 28 Nov 2017 18:54 WIB

Jual Senjata ke Saudi, Pemerintah Yunani Dikecam

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Yunani/ilustrasi
Foto: greecepictures.org
Bendera Yunani/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Sebuah perselisihan politik di Yunani mengenai kesepakatan senjata kontroversial dengan Arab Saudi semakin dalam. Politisi oposisi dan kritikus mengecam rencana untuk menjual rudal surplus dan bom senilai senilai 66 juta euro ke negara Teluk Arab.

Dilansir dari Aljazirah, Selasa (28/11), politikus oposisi telah menuduh pemerintah, yang saat ini dipimpin oleh partai kiri Syriza, tidak mengikuti prosedur yang tepat untuk sebuah kesepakatan internasional. Sementara itu para kritikus juga telah mengecam penjualan senjata ke sebuah negara yang terlibat dalam perang.

Arab Saudi saat ini memimpin sebuah koalisi negara di negara tetangga Yaman, negara termiskin di wilayah Arab. Legislator dari New Democracy, partai oposisi kanan tengah mengklaim Menteri Pertahanan Panos Kammenos secara ilegal mempekerjakan seorang broker swasta untuk menegosiasikan persyaratan kesepakatan dengan Arab Saudi. Tuduhan ini ditolak oleh menteri pertahanan.

Hukum Yunani menetapkan kesepakatan semacam itu harus ditangani oleh pejabat pemerintah. New Democracy sebelumnya meminta Kammenos membatalkan kesepakatan tersebut. Mereka mengatakan kesepakatan tersebut bersifat provokatif dan telah dilaksanakan tanpa adanya transparansi.

Selama debat sengit di parlemen Yunani pada Senin, pemimpin New Democracy Kyriakos Mitsotakis menyerukan penyelidikan atas kesepakatan senjata dan dugaan peran broker swasta.

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Alexis Tsipras menuduh New Democracy menggunakan kesepakatan tersebut untuk menyerang pemerintah.

Tsipras mengklaim broker tersebut, Vassilis Papadopoulos nasional Yunani dibeli oleh Arab Saudi, sebuah pernyataan yang sebelumnya ditolak oleh negara tersebut dalam pernyataan media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement