Kamis 14 Dec 2017 06:42 WIB

Abbas Minta PBB Gantikan AS Jadi Mediator Palestina-Israel

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dalam sesi ke-71 Sidang Majelis Umum PBB di markas PBB, Kamis, 22 September 2016.
Foto: AP Photo/Seth Wenig
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara dalam sesi ke-71 Sidang Majelis Umum PBB di markas PBB, Kamis, 22 September 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Berbicara dalam pertemuan puncak OKI di Turki pada Rabu (13/12), Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta PBB untuk menggantikan Amerika Serikat (AS)sebagai mediator kesepakatan damai antara Palestina dan Israel. AS telah memimpin upaya untuk menegosiasikan perjanjian damai antara kedua negaratersebut selama lebh dari 20 tahun.

Pertemuan ini adalah yang terbaru dari serangkaian permusuhan yang meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut, puluhan pejabat politik dan agama, termasuk Presiden Prancis Emanuel Macron, Paus Fransiskus, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Raja Abdullahdari Yordanisa, secara keseluruhan telah menolak keputusan Trump. Mereka menyebutkan bahwa keputusan tersebut memicu konflik antara penduduk Kristen dan Muslim di wilayah tersebut. Selain itu merekajuga mengatakan bahwa tindakan AS itu menunjukkan lebih pro-Israel yang jelasdalam kebijakan Timur-Tengah pemerintahnya.

Berbicara kepada Standard Pasifik, seorang analissenior Palestina-Israel di International Crisis Group Ofer Zalzberg memperingatkan bahwa pemerintah Trump harus mengeluarkan koreksi besar kepadaorang-orang Palestina jika mereka menginginkan untuk melanjutkan mediasi. International Crisis Group merupakan sebuah kelompok pemikir yang mempelajari resolusi dan pencegahan konflik internasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement