Selasa 26 Dec 2017 06:00 WIB

Topan Tembin Hantam Selatan Vietnam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH -- Topan Tembin mulai menghantam wilayah selatan Vietnam pada Senin (25/12) sore waktu setempat. Pusat Ramalan Hidrometeorologis Vietnam mengungkapkan selatan Vietnam akan mengalami hujan yang sangat lebat disertai angin kencang selama 2 hingga 3 hari kedepan.

Pusat Ramalan Hidrometeorologi Vietnam menyatakan Senin 25 Desember pukul 16.00 waktu setempat Badai Tembin telah tiba 100 kilometer di Con Dao kawasan pulau selatan Vietnam. Badai Tembin akan terus bergerak ke arah daratan Vietnam, namun diperkirakan kekuatannya akan terus melemah.

"Dalam 12 sampai 24 jam berikutnya, badai bergerak ke arah barat dan cenderung melemah. Namun, akibat topan, banyak provinsi di Selatan dan Tengah terus hujan lebat dan hembusan angin kencang," ungkap Pusat Ramalan Hidrometeorologi Vietnam dilansir dari VOA Vietnam, Selasa (26/12).

Mengantisipasi Badai Tembin ini, pemerintah Vietnam telah mengevakuasi ratusan ribu orang di Delta Mekong di selatan Vietnam. Hal ini setelah selama beberapa hari-hari terakhir warga di selatan Vietnam semakin merasakan intensitas badai. Media setempat bahkan menyebut pihak berwenang Vietnam berencana mengevakuasi satu juta orang dari zona-zona yang dilewati badai.

Komite Penanggulangan Bencana Vietnam mengatakan 74.000 orang telah dievakuasi dari daerah yang diprediksi akan dilanda badai. Sementara itu pihak berwenang dari 15 provinsi diperkirakan akan mengevakuasi lebih dari 1 juta orang.

Sumber Reuters menyebut, Topan Tembin telah menimpa pulau-pulau di Kepulauan Spratly, kawasan yang dipersengkatakan oleh Vietnam dan Cina, pada Ahad. Namun dilaporkan tidak ada korban jiwa dari pos penjagaan di setiap negara tersebut.

Badai Tembin adalah topan ke-16 terbesar yang memasuki Vietnam tahun ini. Menurut angka resmi, badai dan bencana alam lainnya menewaskan 390 orang. Sebelum Vietnam, Badai Tembin telah menghantam Filipina sejak akhir pekan kemarin.

Badai ini menghancurkan wilayah selata Filipina denga angin topan yang terbentuk di kawasan perairan hangat Pasifik. Di Filipina data terakhir korban jiwa meninggal akibat badai ini telah melebihi 230 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement