Senin 15 Jan 2018 03:24 WIB

Lebih Sepekan Terbakar, Kapal Tanker Sanchi Tenggelam

Rep: Nora Azizah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kapal tanker Sanchi masih mengeluarkan asap tebal karena terbakar setelah bertabrakan dengan kapal Cina, Senin (8/1).
Foto: CCTV via AP Video
Kapal tanker Sanchi masih mengeluarkan asap tebal karena terbakar setelah bertabrakan dengan kapal Cina, Senin (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  -- Sebuah kapal tanker minyak yang terbakar di Laut Cina Timur lebih dari sepekan lalu akhirnya tenggelam. Laman BBC melaporkan, kapal tanker minyak menabrak sebuah kapal kargo asal di Cina, pada awal Januari lalu. Kapal tanker minyak kemudian membelok ke arah tenggara menuju Jepang.

Kapal tanker minyak Sanchi asal Iran tengah membawa muatan kondensat menuju Korea Selatan. Sanchi kemudian menghantam kapal barang CF Crystal yang terdaftar di Hong Kong dengan muatan gandum dari Amerika Serikat (AS). Tabrakan dua kapal tersebut terjadi di Laut Cina Tumur, dan hingga kini belum diketahui penyebabnya.

China Central Television mengumumkan bahwa Sanchi terlihat tenggelam secara perlahan sejak pukul 04.00 waktu setempat. Pasca tenggelam, pemerintah Iran mengumumkan sebanyak 32 awak kapal, di antaranya 30 berkebangsaan Iran dan dua lainnya warga Bangladesh, tewas dalam kejadian tersebut.

Sekitar 13 kapal dan unit komando Iran diturunkan untuk mengambil bagian dalam operasi penyelamatan. Namun tim penyelamat kesulitan menempuh medan disebabkan cuaca buruk. "Tidak ada harapan menemukan korban selamat," ujar Juru Bicara Pemerintah Iran Mohammad Rastad. Hingga dua hari lalu, tim penyelamat akhirnya naik kapal setelah menemukan dua jenazah di sebuah sekoci.

Tim penyelamat juga menemukan satu jenazah lain setelah satu minggu operasi berjalan. Petugas berhasil mendapatkan 'black box' dan pergi dari lokasi karena asap beracun serta suhu tinggi tak bisa lagi ditembus. Sementara dari pihak kapal kargo CF Crystal seluruh awak berhasil diselamatkan.

Kapal tanker minyak Sanchi diketahui membawa muatan 136 ribu ton minyak mentah ultra ringan. Kondensat berbeda dengan minyak mentah hitam yang sering terlihat tumpah di laut. Minyak tersebut tetap beracun namun rendah kerapatan dan jauh lebih eksplosif dari minyak mentah pada umumnya. Kondensat merupakan bahan baku untuk bahan bakar jet, bensin, solar, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement