Kamis 21 Jan 2016 18:35 WIB

Israel Kembali Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat
Foto: VOA
permukiman illegal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat

REPUBLIKA.CO.ID,  TEPI BARAT -- Israel pada Kamis (21/1) menegaskan rencananya menguasai wilayah besar Tepi Barat yang diduduki di dekat perbatasan dengan Yordania. Langkah ini kemungkinan akan memperburuk ketegangan dengan sekutu Barat dan menarik kecaman internasional.

Dalam surat elektronik yang dikirim ke Reuters, COGAT, sebuah unit dari Departemen Pertahanan mengatakan keputusan politik untuk merebut wilayah itu telah diambil. Wilayah Tepi Barat tersebut telah berada di tahap akhir untuk dinyatakan sebagai tanah negara.

Perampasan ini, pertama kali dilaporkan oleh Radio Israel. Daerah itu meliputi 154 hektar wilayah di Lembah Yordania dekat Yerikho. Di wilayah tersebut Israel telah memiliki banyak peternakan dan membangun permukiman.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengeluarkan pernyataan pada Rabu (20/1), yang mengecam perebutan wilayah tersebut. Ini disebut sebagai perampasan terbesar di Tepi Barat sejak Agustus 2014. "Kegiatan permukiman merupakan pelanggaran hukum internasional dan bertentangan dengan pernyataan publik dari Pemerintah Israel yang mendukung solusi dua negara terkait konflik," ujar Ban dalam sebuah pernyataan.

Wilayah yang direbut tersebut terletak di dekat ujung utara Laut Mati. Palestina mengecam rencana perampasan tersebut pada Rabu. Amerika Serikat juga menentang keras tindakan mempercepat perluasan permukiman tersebut pada Rabu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner mengutuk langkah itu. "Kami percaya mereka secara fundamental sangat tidak sesuai dengan solusi dua negara dan mempertanyakan komitmen pemerintah Israel untuk solusi dua negara," kata Toner.

Kelompok anti-permukiman Israel, Peace Now, mengatakan perampasan wilayah merupakan yang terbesar di Tepi Barat sejak dua tahun lalu. Terakhir Israel merebut 400 hektar lahan di Tepi Barat pada 2014, sebuah langkah yang menarik kritikan internasional.

Israel telah merebut banyak wilayah Palestina sejak Perang Timur Tengah pada 1967. Padahal Palestina berencana mendirikan negara dengan meliputi wilayah Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.

Baca juga, Undangan Real Madrid untuk Anak Palestina Korban Serangan Israel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement