REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -– Kelompok Tahanan Palestina mengatakan, bahwa sejak awal tahun 2017, IsraEl telah menangkap 100 warga Palestina. Tiga di antaranya adalah wanita sedangkan 20 lainnya adalah anak-anak.
Kamis lalu, Israel menangkap warga Tobas: Musab Siyaj, Bilal Sawafateh dan Rami Syarideh. Israel juga menangkap dua warga dari Hebron, Nahed Nasem serta seorang warga Palestina dari kota Diwar, namun identitasnya tidak diketahui. Israel juga menangkap warga lainnya bernama Usamah Abd Razaq yang berasal dari Kafr Qaddum serta Arif Muhammad Shalil (22) dari Betlehem.
Dari Pusat Studi Tawanan Palestina merilis data yang mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2016, pihak keamanan Israel 'sukses' menangkap sekitar 1.250 anak Palestina di bawah umur. Usia mereka berkisar antara 8, 11, hingga 17 tahun.
Seperti dilansir suarapalestina.id, hari ini, aksi penangkapan dengan kekerasan kerap kali dilakukan pasukan Israel terhadap anak-anak Palestina. Tidak hanya pemukulan dan penembakan, bahkan selama dalam tahanan mereka acap kali tidak diberi makan dan minum.
Anak-anak Palestina ini ditangkap atas tuduhan melakukan aksi intifadah baik penikaman hingga perlawanan terhadap tentara Israel dengan menggunakan batu dan bom molotov.
Bahkan, diawal 2017, Israel telah menangkap 20 anak Palestina yang berasal dari Tepi Barat dan al-Quds. Keberanian anak-anak ini lahir akibat kekerasan dilakukan pihak Israel terhadap keluarga mereka.