Selasa 21 Feb 2017 15:19 WIB

Jalan Israel yang Membuat Warga Palestina Kian Terkucil

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Yerusalem Timur
Foto: worldbulletin.net
Yerusalem Timur

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ratusan warga Palestina di wilayah Jabal al-Mukaber di Yerusalem Timur kini hidup dalam kecemasan dan ketakutan. Otoritas pendudukan Israel mulai melakukan penggalian untuk proyek 'jalan Amerika' yang direncanakan akan dibangun di atas reruntuhan rumah mereka.

Jalan yang akan menjadi bagian dari jalan raya al-Touq ini akan memotong Yerusalem Timur dan Barat. Tujuannya adalah untuk menghubungkan pemukiman ilegal Israel di utara, selatan, dan timur kota.

Jalan diatur untuk memberi akses antara pemukiman Tepi Barat Har Homa dan Maale Adumim dengan melewati Yerusalem. Komite perencanaan dan konstruksi kota Israel memperkenalkan skema jalan raya al-Touq di Yerusalem satu dekade lalu. Jalan raya tersebut akan dibuat dengan panjang lebih dari 11 km dan lebar sekitar 70 meter.

Untuk membangun jalan itu, kota Yerusalem akan menyita sekitar 1.200 dunam atau tiga hektar lahan milik warga Palestina, setidaknya di 12 wilayah di Jabal al-Mukaber. Konstruksi awal proyek 'jalan Amerika' telah dimulai di wilayah Salaa di Jabal al-Mukaber.

"Kami hidup dalam keadaan ketakutan terus-menerus. Seolah-olah kami hidup di dunia yang berbeda. Di Palestina, kami seperti hidup di dunia ketiga, sementara mereka yang tinggal di pemukiman yang dibangun di atas tanah Jabal al-Mukaber ditawarkan kehidupan dan kenyamanan seperti di dunia pertama," kata Mohammad al-Sawahra, warga Salaa, kepada Aljazirah.

Sebulan yang lalu, Al-Sawahra menerima perintah pembongkaran rumah untuk membuat jalan baru itu. "Sekarang, mereka ingin membangun jalan di atas reruntuhan rumah saya untuk diri mereka sendiri juga," ungkap dia.

Seorang pengacara Komite Pertahanan untuk properti di Jabal al-Mukaber, Raed Basheer, mengatakan Sebanyak 57 rumah yang ditempati sekitar 500 warga Palestina akan dibongkar untuk penyelesaian proyek 'jalan Amerika' ini.

"Kami terkejut mendengar tentang proyek yang akan dibangun dengan lebar 32 meter dengan tambahan lebar 32 meter ini. Semua rumah, baik yang lama dan yang baru berdiri di jalan jalan, akan dibongkar," kata Basheer.

Baca juga, Proyek Jalan Pemukiman Israel Ancam Warga Palestina.

Pengacara di pusat hukum Adalah di Haifa, Suhad Bishara, mengatakan peta proyek jalan yang direncanakan menunjukkan bahwa jalan itu hanya akan dipakai untuk Israel dan pemukiman Israel. Mereka berencana akan menghapus semua jalan yang menghubungkan wilayah Palestina dari Yerusalem.

Daerah Palestina akan menjadi wilayah yang secara geografis dan ekonomis terputus dari daerah lain. Sehingga sulit bagi warga Palestina untuk mengakses sekolah dan pusat-pusat kesehatan.

Warga Salaa lainnya, Nabeel Basheer, mengatakan skema jalan al-Touq merupakan penipuan. "Proyek ini dipromosikan sebagai salah satu proyek yang akan menguntungkan Palestina di Yerusalem Timur, tanpa menyebutkan fakta bahwa proyek ini akan memerlukan pembongkaran rumah Palestina dan tujuan utamanya menghubungkan pemukiman Israel," kata Basheer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement