Rabu 06 Dec 2017 20:53 WIB

Paus Francis Minta Trump Hormati Status Yerusalem

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Warga Tepi Barat Palestina berunjukrasa memprotes rencana pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel oleh pemerintahan Trump, Rabu (6/12). Pejabat senior Pemerintahan Trump mengabarkan Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tua ini.
Foto: Oded Balilty/AP
Warga Tepi Barat Palestina berunjukrasa memprotes rencana pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel oleh pemerintahan Trump, Rabu (6/12). Pejabat senior Pemerintahan Trump mengabarkan Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya ke kota tua ini.

REPUBLIKA.CO.ID,VATIKAN -- Paus Francis meminta Presiden AS Donald Trump untuk menghormati status Yerusalem. Pernyataan ini disampaikan Paus dalam sebuah pidato mingguan menjelang pengumuman Trump yang diperkirakan akan mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel.

"Saya ingin membuat seruan sepenuh hati atas komitmen setiap orang untuk menghormati status kota itu, sesuai dengan Resolusi PBB yang bersangkutan. Saya berdoa agar kebijaksanaan dan kehati-hatian berlaku," kata Paus Francis, dikutip Radio Vatikan, dilansir di Anadolu.

Ia menggambarkan Yerusalem sebagai kota yang unik dan suci bagi umat Yahudi, Kristen, dan Muslim. "Saya tidak dapat terus berdiam dalam perhatian mendalam saya terhadap situasi yang telah diciptakan di masa lalu," ujar Paus Francis, Rabu (6/12).

Menurut Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1947 nomor 181, Yerusalem dinyatakan sebagai kota internasional. Sementara, Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 242 menyerukan Israel mundur dari wilayah yang diduduki pada 1967, yaitu Yerusalem Timur.

Selanjutnya ada Kesepakatan Oslo 1993. Kesepakatan ini menegaskan, Israel dan Palestina telah sepakat nasib akhir dari Yerusalem Timur ini akan ditentukan di meja perundingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement