Ahad 08 Apr 2018 09:40 WIB

Militer Israel Janji Selidiki Kasus Penembakan Jurnalis

Pria 30 tahun itu tertembak di bagian perut dan meninggal di rumah sakit.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Yasser Murtaja, fotografer yang tertembak oleh tentara Israel
Foto: BBC
Yasser Murtaja, fotografer yang tertembak oleh tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer Israel berjanji akan melakukan penyelidikan terhadap kematian jurnalis asal Palestina. Juru kamera Palestinian Ain Media Yasser Murtaja tewas ditembus timah panas yang ditembakan tentara Israel.

"Kondisi saat jurnalis itu ditembak oleh IDF (Pasukan Pertahanan Israel) sangat tidak menentukan dan kami tengah melakukan penyelidikan akan hal itu," kata pernyataan resmi militer Israel seperti dikutip BBC, Ahad (8/4).

Yasser Murtaja merupakan warga Palestina ke-29 yang tewas dalam aksi protes. Dia meninggal setelah ditembus timah panas yang dilontarkan senapan tentara Israel. Pria 30 tahun itu tertembak di bagian perut dan meninggal di rumah sakit.

Saat bertugas, Murtaja telah mengenakan rompi antipuluru yang bertuliskan Press. Koban saat itu tengah meliput aksi unjuk rasa di perbatasan Gaza. IDF mengaku tidak secara spesifik sengaja menyerang korban.

Sejumlah jurnalis Palestina dan asing lantas berkumpul di Manara Square di Ramallah. Mereka melakukan aksi guna mengecam pembunuhan yang dilakukan militer Israel tersebut.

Baca: Puluhan Jurnalis Gelar Aksi Protes Penembakan Yasser Murtaja

Puluhan jurnalis itu juga menuntut pelaku penembakan untuk bertanggung jawab di hadapan pengadilan internasional. Mereka menilai pembunuan terhadap jurnalis palestina merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Sementara, Yasser Murtaja merupakan salah satu dari sembilan korban terbunuh akibat peluru yang ditembakan oleh militer Israel pada Jumat (6/4) lalu. Protes yang dilakukan itu juga telah melukai 491 warga Palestina lainnya dan tidak ada seorang warga Israel yang terluka dalam aksi tersebut.

Aksi dilakukan guna menuntut hak warga Palestina kembali ke tanah kelahiran mereka. Militer Israel mengatakan, tentara akan segera melepaskan tembakan saat ribuan warga Palestina itu mencoba menerobos pagar perbatasan.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta semua pihak untuk menahan diri guna mengurangi jumlah korban yang berjatuhan. Peringatan itu terutama ditujukan kepada Israel mengingat demostrasi damai itu merupakan hak warga sipil.

"Saya tegaskan kembali kepada semua yang berkepentingan untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada kekerasan lebih lanjut atau menempatkan warga sipil dalam bahaya, terutama anak-anak," kata Antonio Guterres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement