Kamis 26 Apr 2018 16:25 WIB

Jenazah Ilmuwan Palestina yang Ditembak Tiba di Kairo

Ilmuwan Palestina ini ditembak hingga tewas di Kuala Lumpur, Malaysia

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Foto handout yang dibuat pada 21 April 2018 oleh Humanitarian Care Malaysia (MyCARE) menunjukkan seorang ilmuwan Palestina, Fadi Mohammad al-Batsh (35 tahun). Al-Batsh dilaporkan tewas dalam penembakan sepeda motor, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 April 2018.
Foto: EPA-EFE
Foto handout yang dibuat pada 21 April 2018 oleh Humanitarian Care Malaysia (MyCARE) menunjukkan seorang ilmuwan Palestina, Fadi Mohammad al-Batsh (35 tahun). Al-Batsh dilaporkan tewas dalam penembakan sepeda motor, di Kuala Lumpur, Malaysia pada 21 April 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Jasad Fadi Mohammed al-Batsh telah tiba di Kairo, Mesir. Al Batsh merupakan warga negara Palestina yang menjadi korban pembunuhan di Malaysia.

 

Dilansir Anadolu, Kamis (26/4), Al Batsh rencananya akan dimakamkan di Gaza. Jenazahnya akan dibawa ke jalur Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah.

 

Seorang narasumber di Bandar Udara Internasional Kairo mengatakan jasad Batsh dibawa menggunakan pesawat Saudi Arabian Airlines.

 

"Mayat Al-Batsh akan dibawa ke Gaza dengan menggunakan ambulans bersama dengan istri dan anak-anaknya," kata sumber itu.

 

Pada Selasa, Duta Besar Palestina untuk Kairo, Diab al-Louh, menyampaikan persetujuan pemerintah Mesir untuk mengizinkan penyebrangan melalui perbatasan Rafah.

 

Batsh adalah seorang dosen di Universitas Kuala Lumpur. Ia ditembak oleh dua pria yang mengendarai sepeda motordi luar gedung apartemennya.

 

Batsh ditembak sebanyak 14 kali. Ia langsung tewas di tempat kejadian.

 

Pemeriksaan forensik menemukan bahwa korban meninggal karena luka di kepala dan tubuhnya.

 

Hamas menuduh agen mata-mata Israel Mossad membunuh Batsh. Menurut Hamas, Batsh merupakan anggota kelompok mereka. Israel menolak tuduhan Hamas.

 

Mossad telah dituduh melakukan beberapa pembunuhan besar-besaran yang melibatkan warga Palestina di seluruh dunia, meskipun Israel secara konsisten membantah tuduhan tersebut.

 

Agen mata-mata itu dituduh mengeksekusi pembunuhan komandan militer Hamas Mahmoud al-Mabhouh di kamar hotelnya di Dubai pada 2010. Pada 2016, Hamas menyalahkan Mossad atas pembunuhan seorang warga Tunisia yang merupakan sebagai salah satu ahli drone-nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement