Rabu 02 May 2018 08:15 WIB

Qatar Garap Proyek Jalur Gaza Senilai 5 Juta Dolar AS

Qatar akan menggarap tiga proyek baru di Jalur Gaza

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Penduduk Jalur Gaza
Penduduk Jalur Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Qatar menandatangani tiga proyek baru di Jalur Gaza senilai lima juta dolar AS. Proyek baru tersebut ditandatangi oleh Duta Besar Mohamed Al-Emadi, Ketua Komite Nasional Qatar untuk Rekonstruksi Jalur Gaza, pada Selasa (1/5).

"Hari ini kami menandatangani kontrak proyek baru dengan biaya lima juta dolar AS di Gaza, termasuk pembangunan Pusat Perawatan Harian Hamad bin Jassim," kata Al-Emadi pada sebuah upacara yang diselenggarakan oleh komite tersebut di Kota Gaza, dikutip Middle East Monitor.

Proyek Pusat Perawatan Harian Hamad Bin Jassim dirancang untuk mengobati pasien Cerebral Palsy di Gaza termasuk pria, wanita dan anak-anak. Direncanakan akan dibangun di atas 4.000 meter persegi tanah.

"Kami juga menandatangani kontrak untuk proyek pembuatan gedung kompleks Istana Keadilan (Pemerintah) di kota El-Zahra'a, pusat Jalur Gaza," ujarnya menambahkan.

Hibah lima juta dolar AS itu juga termasuk proyek yang menyediakan dan menyuplai semua peralatan yang diperlukan dan laboratorium ilmiah untuk Al-Amal School. Sekolah itu berdiri di kota pemukiman Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani di selatan Jalur Gaza.

"Proyek-proyek ini telah dilaksanakan melalui beberapa hibah untuk lebih dari setengah miliar dolar AS, terutama hibah Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani untuk rekonstruksi Gaza senilai 407 juta dolar AS," kata Duta Besar Qatar tersebut.

Menurut dia proyek-proyek Qatar di Jalur Gaza dilakukan oleh tangan Palestina; baik melalui insinyur, perusahaan konstruksi, kantor konsultasi, atau pekerja.

Selama hampir satu dekade, Qatar telah terlibat dalam proyek pendanaan untuk mendukung populasi Jalur Gaza di berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian.telah memberikan beberapa hibah keuangan untuk membiayai pembelian bahan bakar untuk menjalankan pembangkit listrik dan untuk mendukung sektor kesehatan di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement