Senin 30 Mar 2015 15:39 WIB

Lima Kesalahan Memahami Konflik Yaman

Kelompok Syiah Houthi kini menguasai Yaman.
Foto: Aawsat.net
Kelompok Syiah Houthi kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID,  SANAA -- Banyak yang salah melihat konflik yang terjadi di Yaman. Khususnya bagi mereka yang mempersepsikan bahwa konflik di Yaman merupakan perseteruan antara Sunni dan Syiah.

Seorang penulis di Yemen Times, Abubakr Al-Shamahi menjelaskan bahwa konflik di Yaman bukanlah soal Sunni dan Syiah, tapi lebih pada soal politik. Hubungan antara kelompok politik di Yaman sangat cair sehingga tidak dapat dikelompokkan begitu saja antara Sunni dan Syiah.

Berikut lima poin alasan Al-Shamahi.

1. Isu Yaman berbeda dengan isu di Suriah, Irak, Bahrain dan Lebanon.

2. Adalah tidak tepat untuk mengatakan bahwa konflik di Yaman adalah antara Syiah dan Sunni. Karena kelompok Houthi juga pernah melawan pemerintah yang dipegang Ali Abdullah Saleh yang juga Syiah Zaidi, selain tentunya kelompok lain. Belakangan kelompok Saleh juga berkoalisi dengan Houthi

3. Di Yaman tidak ada perang antara kelompok mazhab. Misalnya antara Houti yang dianggap Zaidi kontra kelompok Syafii yang mayoritas. Apalagi menyebut kelompok suku Al Ahmar, yang menjadi lawan Houthi, sebagai Syafii atau Sunni karena Al Ahmar juga banyak yang Zaidi.

4. Mungkin dapat diterima bila ada yang menganggap Houthi adalah Zaidiyah yang fanatik, akan tetapi kelompok Syiah lain ada juga yang menganggap Houthi bukan lagi Syiah asli karena diduga telah meniru Syiah Imamiyah Iran. Houthi juga menganggap kelompok Zaidiyah lainnya sebagai bukan lagi Syiah asli karena telah menjadi sekuler

5. Kesalahan juga terjadi ketika menganggap bahwa Partai Islah merupakan  kelompok 'Ikhwanul Musliminnya' Yaman alias Sunni, mungkin karena hubungan dekatnya dengan Arab Saudi. Hal itu, kata dia, tidak tepat karena banyak anggota partai ini justru dari kelompok suku Ahmar. Dan Sheikh Abdullah al-Ahmar yang menjadi tokoh sentral partai ini adalah penganut Zaidiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement