Kamis 22 Oct 2015 06:00 WIB

Tanpa IM, Partai Islam Kalah Telak dalam Pemilu Mesir

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang tentara Mesir membantu seorang pemilih yang menggunakan kursi roda di tempat pemungutan suara dalam hari terakhir pemilu parlemen di Fayoum, Mesir, Senin (19/10).
Foto: AP Photo/Eman Helal
Seorang tentara Mesir membantu seorang pemilih yang menggunakan kursi roda di tempat pemungutan suara dalam hari terakhir pemilu parlemen di Fayoum, Mesir, Senin (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ketidakhadiran kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) dalam pemilu Mesir kali ini memberikan angin segar bagi kelompok sekuler.  Koalisi "For the Love of Egypt" diyakini bakal memengkan kursi mayoritas. Sementara Partai Nour, satu-satunya partai Islam yang ikut dalam pemilihan gagal menunjukan taji. 

Seperti dilansir Al ahram, kekalahan Partai Nour sangat kontras dengan pemilu 2011. Saat itu Nour mampu memperoleh suara hingga 22,1 persen, menjadi pesaing ketat Ikhwanul Muslimin yang memperoleh 42,7 persen.

Pendukung partai terutama yang berbasis di Ankara dan Beheira mengaku terkejut dengan hasil itu.  Saleh Abdel Maaboud seorang pejabat senior Nour mendesak anggota partai tidak terganggu dengan hasil sementara ini.

Sementara itu Juru Bicara Kampanye Mohamed Othman mengatakan banyak keyakinan meluas bahwa rakyat Mesir menolak partai beratribut agama.  "Kekalahan Nour berarti kekalahan memalukan bagi gerakan politik Islam secara keseluruhan," ujar Othman.

Koalisi sekuler diyakini memenangkan semua kursi dalam tahap pertama pemilihan. Menurut Emad Gad salah satu kandidat dari koalisi "For the Love of Egypt", sapu bersih pada pemilih tahap pertama ini memberikan peluang mereka untuk memenangkan 60 kursi tersisa pada tahap dua.  "Jadi kita dalam posisi baik untuk memenangkan seluruh 120 kursi parlemen dari perwakilan partai," ujarnya.  Perwakilan partai memiliki kontribusi 23 persen dari total kursi parlemen.

Kepala Koalisi "For the Love of Egypt" Sameh Seif El Yazal mengatakan koalisinya memenangkan 57 persen suara dalam pemilihan di Delta Nil Barat dan 53 persen di wilayah hulu Mesir utara, tengah dan selatan. Dengan begitu mereka bisa menyapu bersih kursi di sana.

Berdasarkan ketentuan pemilihan, jika partai atau koalisi memenangkan suara mayoritas, maka mereka menyapu bersih kursi yang disediakan.   Ini merupakan pertama kali sejak hampir 20 tahun, parlemen Mesir tidak memiliki oposisi. Pada 2000 kandidat IM memenangkan 17 kursi, dan meningkat pada 2005 menjadi 88 kursi.

Sementara itu Kepala Komite Pemilihan Tinggi Mesir Ayman Abbad mengatakan Pemilih yang menggunakan hak suaranya hanya 26,56 persen. Artinya hanya 7.270.594 saja yang memilih dari 27.402.353 daftar pemilih. Pemilu tahap pertama diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2015 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement