Rabu 20 Apr 2016 14:01 WIB

TKW Asal Subang Berhasil Dievakuasi dari Suriah, Majikannya tak Selamat

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Suriah mengambil posisi di perbukitan dekat kota Palmyra, Kamis (24/3).
Foto: AP
Tentara Suriah mengambil posisi di perbukitan dekat kota Palmyra, Kamis (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEIR EZZOR -- Pada Januari 2016 lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus telah berhasil mengeluarkan dan menyelamatkan seorang Tenaga Kerja Wanita asal Indonesia bernama Casih Bt Waan dari wilayah konflik Deir Ezzor, Suriah. Casih akan dipulangkan pada 25 April 2016 mendatang bersama 50 Warga Negara Indonesia (WNI) lain dari Suriah.

TKW asal Subang Jawa Barat ini sebelumnya telah dievakuasi menggunakan helikopter tentara Suriah dari Kota Deir Ezzor yang selama ini telah dikepung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sementara majikan Casih, Tsair bin Samalut, tidak diizinkan naik helikopter oleh tentara dan dilaporkan tidak selamat karena telah bekerja sama dengan pasukan Suriah. "Saya sendirian naik helikopter tentara Suriah. Majikan tidak boleh ikut," ujar Casih kepada Pejabat Konsuler II merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM. Sidqi, seperti dikutip dari siaran pers KBRI Damaskus yang diterima Republika Rabu (20/4).

Pada 6 Desember 2015, KBRI Damaskus mengirim Nota Diplomatik kepada Pemerintah Suriah agar dapat membantu penjemputan TKI dari Deir Ezzor menggunakan fasilitas militer Suriah.

Selanjutnya, KBRI Damaskus melakukan pendekatan kepada Pemerintah Suriah agar memerintahkan Kepala Kepolisian Suriah Wilayah Timur bekerja sama dengan Komando Militer Deir Ezzor untuk mengevakuasi TKI tersebut. Evakuasi dengan menggunakan helikopter ke wilayah aman di Kota Hasakah.

Setelah diinapkan selama kurang lebih satu pekan di sebuah hotel di Hasakah, Casih kemudian diterbangkan ke Damaskus dengan menggunakan penerbangan swasta Suriah, Cham Wings Air. Casih telah berada di shelter KBRI Damaskus sejak 14 Januari 2016. Pada 25 April 2016, Casih akan dipulangkan pada repatriasi gelombang ke-274 bersama 50 orang WNI lainnya dari Suriah.

Namun, Casih belum menerima gajinya selama 5 tahun bekerja, karena majikan dan keluarganya tidak selamat di Kota Deir Ezzor. KBRI Damaskus selama berbulan-bulan terus menelusuri keberadaan majikan dan mengejar hak-hak Casih. Berdasarkan informasi dari jaringan intelijen Pemerintah Suriah, Tsair bin Samalut dan keluarganya diberitakan tidak selamat di Kota Deir Ezzor. Terlebih lagi setelah majikan Tsair bin Samalut diketahui ISIS, bekerja sama dengan Tentara Suriah dalam menyelamatkan Casih keluar dari Kota Deir Ezzor.

Baca juga, 10 Faksi Utama Suriah yang Ingin Jatuhkan Assad.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement