REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Serangan udara di kota ISIS, Raqqa, Suriah disebut-sebut kembali salah sasaran. Lembaga monitor mengatakan sedikitnya 18 warga sipil tewas dalam serangan pada Selasa (21/6).
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan puluhan orang lainnya terluka. Tidak jelas pihak mana yang menjatuhkan serangan dari udara itu, meski sejumlah kelompok mengatakan serangan berasal dari pesawat tempur Rusia.
Serangan juga terjadi Rabu namun kali ini diduga dilancarkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat. Tidak ada laporan korban dalam serangan yang menghancurkan gedung dewan kota tersebut.
Menurut Observatory, dilansir BBC serangan pada Selasa menargetkan sejumlah area di Raqqa. Diantara 18 korban tewas, enam diantaranya adalah anak-anak. Jumlah korban kemungkinan meningkat karena sejumlah korban terluka dalam keadaan kritis.
Kelompok anti-ISIS, Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS) mendaftarkan 18 korban, termasuk dua anak-anak. Mereka mengatakan para korban ini tewas dalam tiga serangan pesawat Rusia. Sebanyak 28 orang terluka.