REPUBLIKA.CO.ID,OTTAWA -- Pasukan khusus Kanada telah menangguhkan bantuan militer kepada pasukan Irak. Kementerian Pertahanan Kanada mengatakan penangguhan ini dilakukan karena semakin meningkatnya ketegangan antara militer Irak dan pasukan Kurdi di Timur Tengah.
"Kerja sama akan dilanjutkan setelah ada kejelasan mengenai hubungan dengan pasukan keamanan Irak, prioritas utama, dan tugas ke depan," kata Dan Le Bouthillier, juru bicara Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan, dikutip Arab News.
Kanada, yang merupakan bagian dari koalisi internasional yang memerangi kelompok ISIS di Irak. Negara ini mengatakan, meskipun pasukan khususnya menangguhkan misi militer di Irak, mereka masih memberikan bantuan di bidang lain.
Bidang-bidang yang dibantu Kanada termasuk mendukung pasukan koalisi dalam penerbangan taktis, intelijen, penargetan, komando dan kontrol, serta memberikan fasilitas medis. Kanada meningkatkan jumlah pasukan khusus empat kali lipat di Irak pada Februari 2016, menjadi 210 tentara.
Pada Jumat (27/10), pasukan Irak telah menghentikan operasi militer sementara terhadap Kurdi. Penghentian ini dilakukan untuk mengizinkan perundingan setelah kedua belah pihak terlibat pertempuran yang dipicu referendum kemerdekaan Kurdi bulan lalu.