Senin 13 Nov 2017 15:17 WIB

Arab Saudi akan Buka Kembali Bandara dan Pelabuhan Yaman

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Efek serangan rudal scud milisi Houthi.
Foto: www.aa.com.tr
Efek serangan rudal scud milisi Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Arab Saudi mengatakan koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Syiah di Yaman akan mulai membuka kembali bandara dan pelabuhan di negara itu. Sebelumnya Arab Saudi menutup semua jalur masuk ke Yaman setelah Riyadh mendapatkan serangan rudal balistik pada Sabtu (4/11).

Pengumuman ini dikeluarkan setelah koalisi mendapatkan kritik internasional mengenai penutupan tersebut. PBB dan lebih dari 20 kelompok kemanusiaan mengatakan hal itu dapat membuat jutaan orang menderita kelaparan dan menuju kematian.

"Langkah pertama dalam proses ini akan diambil dalam waktu 24 jam dan melibatkan pembukaan kembali semua jalur masuk di wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, yang didukung oleh koalisi," kata misi Arab Saudi untuk PBB dalam sebuah pernyataan, pada Senin (13/11).

Pelabuhan yang ditutup ada di Aden, Mocha, dan Mukalla. Untuk pelabuhan di wilayah yang dikuasai pemberontak, seperti Hodeida, mereka akan memastikan senjata tidak dapat diselundupkan. "Koalisi yang dipimpin Saudi berharap dapat mencegah penyelundupan senjata, amunisi, rudal, dan uang tunai yang secara teratur dipasok oleh Iran kepada pemberontak Houthi," kata pernyataan tersebut seperti dikuti AP.

Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) telah menuduh Iran memasok rudal balistik ke Houthi yang digunakan dalam serangan ke Riyadh, dengan mengatakan rudal tersebut memiliki karakteristik Iran. Namun Houthi telah menolak tuduhan itu.

Iran mengaku telah lama menolak untuk menawarkan senjata ke Yaman. Meski demikian, Iran tetap mendukung Houthi dan menyoroti korban sipil yang tinggi dari serangan koalisi pimpinan Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement