Senin 15 Jan 2018 23:09 WIB

Bom Bunuh Diri Guncang Baghdad, 27 Orang Tewas

Kekerasan masih melanda Irak (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ako Rasheed
Kekerasan masih melanda Irak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sedikitnya 27 orang tewas dan 64 cedera dalam sebuah bom bunuh diri kembar di pusat Baghdad pada Senin. Pejabat kementerian dalam negeri menyebut insiden tersebut merupakan serangan paling mematikan tahun ini di ibu kota Irak.

Dua orang meledakkan rompi bahan peledak di Aviation Square, sebuah distrik komersial dan titik berkumpul untuk pekerja harian mencari pekerjaan. Puluhan di antaranya terbunuh dan terluka, menurut pejabat tersebut.

Irak mengumumkan kemenangan atas kelompok IS bulan lalu yang menguasai hampir sepertiga dari negara tersebut pada tahun 2014. Namun, IS terus melakukan serangan dan pemboman di Baghdad dan berbagai wilayah di negara tersebut.

Kementerian luar negeri Jerman mengutuk serangan yang menghancurkan di Baghdad dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang terbunuh. Serangan di Aviation Square adalah salah satu yang paling mematikan di Baghdad sejak sebuah bom truk menewaskan setidaknya 324 orang di distrik komersial Karrada pada Juli 2016. Pemboman Karrada adalah serangan tunggal paling mematikan di Irak sejak invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.

Sebelumnya pada Kamis (4/1), sebagaimana dilaporkan Xinhua, Pasukan keamanan Irak menewaskan seorang pemimpin terkenal IS di Provinsi Diyala, Irak Timur. Sementara militer Irak mulai mundur dari daerah kota di provinsi tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement