Jumat 03 Apr 2020 08:18 WIB

Kasus Corona Tembus 1 Juta, AS Rangking Pertama

Trump akan membangun pabrik masker N95.

Red: A.Syalaby
Tenaga medis dan karyawan rumah sakit memindahkan mayat ke tempat penyimpanan sementara di kamar mayat di Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Senin (30/3).  New York City masih menjadi pusat penyebaran virus korona di Amerika Serikat dan pada hari Senin dilaporkan ada 1.218 orang yang telah meninggal akibat komplikasi COVID-19.
Foto: EPA-EFE / JUSTIN LANE
Tenaga medis dan karyawan rumah sakit memindahkan mayat ke tempat penyimpanan sementara di kamar mayat di Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Senin (30/3). New York City masih menjadi pusat penyebaran virus korona di Amerika Serikat dan pada hari Senin dilaporkan ada 1.218 orang yang telah meninggal akibat komplikasi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 1.002.000 orang telah didiagnosis terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia. Dari angka ini, jumlah kematian telah melewati 51 ribu jiwa, sementara 208 ribu pasien berhasil sembuh. 

Dilansir dari Al Jazeera, total angka kematian di Spanyol sudah melewati angka 10 ribu orang pada Kamis (2/4) lalu. Negara tersebut melaporkan jumlah kematian tertinggi pada satu hari, yakni lebih dari seribu jiwa. Angka itu mengerek jumlah total kematian mencapai 10.096 orang di antara 110.238 kasus. 

Meski Spanyol mencatat jumlah kematian terbesar, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak dengan laporan lebih dari 5.600 kasus kematian. Berdasarkan data dari John Hopkins University, terdapat 236 ribu kasus yang terjadi di Negeri Paman Sam. 

Presiden AS Donald Trump telah menginisiasi peraturan produksi pertahanan untuk membangun pabrik produksi masker N95 di Minnesota. Trump menandatangani memo untuk Sekretaris DHS Chad Wolf agar menggunakan semua otoritas yang dimungkinkan di bawah peraturan tersebut untuk memproduksi masker.

photo
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjalan ke konferensi pers tentang virus corona dan pandemi Covid-19, di Gedung Putih, Washington, DC, AS, Ahad (29/3). Trump mengumumkan bahwa pembatasan terkait dengan virus corona dan Covid-19 akan diperpanjang hingga 30 April. - ( EPA-EFE / Stefani Reynolds / POOL)

Sebelumnya, Sekretaris Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS Alex Azar menjelaskan, pada akhir Februari AS membutuhkan 300 juta masker N95 untuk pekerja medis di garis depan demi mencegah penyebaran virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement