Selasa 22 Nov 2022 04:15 WIB

Anwar Ibrahim Optimistis Dapat Bentuk Pemerintahan Baru

Anwar Ibrahim optimistis dapat membentuk pemerintahan baru bersama Barisan Nasional

 Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menunjukkan salinan manifesto Pakatan Harapan (Aliansi Harapan) di sebuah hotel di Klang, Malaysia Rabu, 2 November 2022. Pemilihan nasional akan diadakan pada 19 November.
Foto: AP/Vincent Thian
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menunjukkan salinan manifesto Pakatan Harapan (Aliansi Harapan) di sebuah hotel di Klang, Malaysia Rabu, 2 November 2022. Pemilihan nasional akan diadakan pada 19 November.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim mengatakan optimistis dapat membentuk pemerintahan baru bersama Barisan Nasional (BN) untuk lima tahun ke depan.

"Saya merasa sangat puas dengan hasil pertemuan yang telah kami hadiri," kata Anwar dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Senin (21/11/2022).

Menurut dia, pertemuan yang berjalan lancar tersebut dihadiri tujuh orang perwakilan BN.

Namun demikian, ia mengatakan BN masih meminta waktu sebelum memutuskan apakah akan membentuk pemerintahan Malaysia yang baru untuk lima tahun ke depan bersama dengan Pakatan Harapan.

Anwar mengatakan koalisi pemerintahan yang bakal dibentuk akan memprioritaskan isu-isu utama, salah satunya terkait dengan stabilitas politik yang dibutuhkan untuk memajukan negara.

Dia juga menyebutkan bahwa PH secara konsisten menobatkannya sebagai calon perdana menteri (PM) dalam pemerintahan persatuan yang diharapkan dapat terbentuk dalam waktu dekat.

Ia menambahkan bahwa setelah diskusi di antara pimpinan PH dan BN, tidak ada nama lain yang disebut sebagai PM.

"Untuk saat ini, ya (saya calon PM), mereka (BN) belum memasukkan nama lain dalam diskusi mereka," katanya.

Pertemuan koalisi PH dan BN dimulai sejak pukul 10.00 waktu setempat hingga sekitar 15.00 petang.

Beberapa petinggi partai politik yang tampak hadir antara lain Presiden Partai MUDA Syed Saddiq, Wakil Presiden UMNO yang juga PM Sementara Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Ketua BN Ahmad Sahid Hamidi dan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Rafizi Ramli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement