Selasa 17 Jan 2023 17:54 WIB

China Dorong Penyelesaian Isu Palestina Jadi Agenda Prioritas Internasional

China minta penyelesaian konflik Israel-Palestina jadi skala prioritas.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Tentara Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa, salah satunya terlihat memegang bendera Palestina, selama bentrokan setelah pawai dengan poster Nasser Abu Hamid, seorang tahanan veteran Palestina yang meninggal karena kanker paru-paru dalam tahanan Israel pekan lalu, di dekat kamp pengungsi Qalandia di Tepi Barat. , selatan Ramallah, Selasa, 27 Desember 2022.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Tentara Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa, salah satunya terlihat memegang bendera Palestina, selama bentrokan setelah pawai dengan poster Nasser Abu Hamid, seorang tahanan veteran Palestina yang meninggal karena kanker paru-paru dalam tahanan Israel pekan lalu, di dekat kamp pengungsi Qalandia di Tepi Barat. , selatan Ramallah, Selasa, 27 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyoroti isu Palestina dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Liga Arab Aboul Gheit di Kairo, Mesir, akhir pekan lalu. Beijing mendorong komunitas internasional tetap meletakkan penyelesaian konflik Israel-Palestina dalam skala prioritas.

“Selama kunjungan tersebut, Menteri Luar Negeri Qin menunjukkan bahwa masalah Palestina adalah inti dari masalah Timur Tengah serta penting bagi perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Neger (Kemenlu) China Wang Wenbin dalam pengarahan pers, Senin (16/1/2023), dikutip laman resmi Kemenlu China.

Wang berpendapat, meningkatnya eskalasi Israel-Palestina disebabkan mandeknya pembicaraan damai antara kedua belah pihak, termasuk berlarut-larutnya implementasi solusi dua negara. “Komunitas internasional perlu bertindak dengan rasa urgensi yang lebih kuat, menjaga masalah Palestina tetap di atas dalam agenda internasional, mendorong dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel,” ucapnya.

Dia mengatakan, komunitas internasional juga harus menangani status akhir Yerusalem dan isu-isu terkait lainnya dengan tepat. Sebab hanya dengan cara demikian penyelesaian yang adil dan langgeng untuk konflik Israel-Palestina dapat terwujud. “Negara-negara berpengaruh perlu meningkatkan tanggung jawab mereka dalam hal ini,” ujar Wang.

Selain masalah Palestina, dalam pertemuan dengan Aboul Gheit akhir pekan lalu, Qin Gang turut membahas isu regional. “Menteri Luar Negeri Qin mencatat bahwa China dengan tegas mendukung negara-negara Arab bekerja dalam solidaritas untuk mengatasi masalah keamanan di kawasan, mendukung rakyat Arab mengeksplorasi jalur pembangunan mereka sendiri secara mandiri, dan mendukung Liga Arab memainkan peran lebih besar dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah,” ucap Wang Wenbin.

Sementara itu, Aboul Gheit, mewakili negara-negara Arab, mengucapkan terima kasih kepada China. Hal itu terkait dengan bantuan penanganan Covid-19 yang disalurkan Beijing kepada dunia Arab. “Dia (Aboul Gheit) menantikan kerja sama Arab-China yang lebih dalam di semua bidang dan bahwa lebih banyak warga China dipersilakan mengunjungi Mesir dan negara-negara Arab lainnya untuk bertamasya atau melakukan kerja sama ekonomi serta perdagangan,” kata Wang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement