REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, supermarket Target menuai kritik karena menjual baju anak bertema LGBTQ dari jenama Abprallen. Protes kian bermunculan setelah desainer Abprallen, Eric Carnell, terungkap sebagai satanist atau pemuja setan.
Salah satu protes datang dari organisasi bernama The Battle Cry. Organisasi ini didirikan oleh tiga orang wanita bernama Carrie Prejean Boller, Brittany Mayer, dan Melissa O'Connor.
The Battle Cry didirikan untuk melawan ideologi woke seputar gender yang dipaksakan kepada anak-anak. Oleh karena itu, kerja sama antara Target dan Abprallen yang merilis baju anak bertema LGBTQ mengundang kemarahan The Battle Cry dan banyak orang tua lain di media sosial.
Salah satu produk baju anak bertema LGBTQ yang dirilis oleh Abprallen dan dijajakan di gerai-gerai Target adalah baju renang tuck-friendly. Baju renang anak perempuan ini didesain agar nyaman digunakan dan antiselip untuk anak laki-laki yang ingin menggunakan baju renang anak perempuan.
Tak hanya itu, Abprallen juga meluncurkan beragam merchandise pro LGBTQ yang ditempatkan di bagian anak pada gerai Target. Target bahkan memasang simbol-simbol pelangi dan LGBTQ di berbagai area toko, termasuk area anak.
Di sisi lain, Carnell juga dikenal sebagai sosok pemuja setan yang vokal. Tak jarang, Carnell menuangkan pesan atau gambar terkait pemujaan setan dalam produk Abprallen.
"Tampaknya Target bekerjasama dengan iblis dan bila Anda tak menyukainya, ini saatnya untuk bersuara lantang," ujar Mayer, seperti dilansir Fox News, Ahad (28/5/2023).