Selasa 13 Apr 2010 22:47 WIB

Warga Afganistan Kutuk Penembakan Sipil oleh AS

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Ririn Sjafriani

KANDAHAR--Warga Afghanistan mengutuk tindakan pasukan Amerika Serikat menembaki sebuah bis di dekat Kandahar, menewaskan empat orang dan melukai lebih dari selusin warga sipil.

Serangan itu membuat marah pejabat Afghanistan dan masyarakat di Kandahar, tempat kelahiran Taliban serta merta menghancurkan upaya AS dan NATO untuk memenangkan dukungan rakyat untuk tidak lagi mendukung Taliban. Pasukan NATO menyatakan penyesalannya atas hilangnya nyawa masyarakat sipil dan sedang menyelidiki indiden itu.

Sebanyak 200 warga Afghanistan memblokir jalan raya di mana penembakan itu terjadi, membakar ban, menembakkan senjata dan meneriakkan "Matilah Amerika" dan slogan lainnya.

Mereka juga menyerukan pemecatan dari Presiden Afghanistan Hamid Karzai, yang berasal dari Kandahar yang mendukung kampanye yang dipimpin AS melawan Taliban. "Amerika terus membunuhi warga sipil kita dan pemerintah tidak menuntut penjelasan," kata seorang demonstran Razaq Mohammad. Ia menuntut keadilan dari pemerintahan Karzai dan hukuman bagi para prajurit yang bertanggung jawab.

Baik tentara maupun masyarakat memiliki versi atas insiden ini. Peristiwa penembakan terjadi sebelum fajar di distrik Zhari, tepatnya di jalan raya utama yang menghubungkan Kandahar dengan provinsi Helmand dan barat Nimroz. Wilayah ini dudiga telah disusupi Taliban.

Pasukan NATO dalam pernyataannya menulis bus mendekati patroli militer dari belakang pada kecepatan tinggi. Pasukan melepaskan tembakan setelah sopir mengabaikan peringatan seperti senter dan sinyal tangan. Pasukan NATO mengaku menyesalkan tewasnya korban sipil dalam insiden tersebut.

Pernyataan NATO tidak mengidentifikasi kewarganegaraan para serdadu, namun saksi dan pejabat lokal Afghanistan mengatakan mereka adalah orang Amerika. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim, karena mereka tidak ingin membuat masalah dengan NATO.

Salah satu yang selamat dan kini dirawat Mohammad Rozi mengatakan bus baru saja meninggalkan terminal ketika menepi ke sisi jalan untuk konvoi tentara AS lewat. Tembakan mulai terjadi saat kendaraan ketiga atau keempat dari konvoi itu lewat. "Mereka tiba-tiba melepaskan tembakan. Saya tidak tahu mengapa kami ditembaki. Setelah itu saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Mohammad.

Presiden Karzai yang sering mengkritik gaya NATO yang membahayakan warga sipil, mengutuk serangan itu, menegaskan bahwa penembakan ini melanggar komitmen NATO untuk menjaga keamanan warga sipil.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement