HONG KONG-- Bentrokan pecah saat berlangsung demonstrasi May Day (hari Buruh) di Makao, menyebabkan 41 orang cedera. Dalam daftar korban termasuk dua wartawan dan 32 polisi, kata pemerintah pusat perjudian itu Ahad (2/5). "Beberapa pemrotes tidak mengikuti rute khusus yang ditentukan oleh polisi, dan terlibat bentrok dengan para petugas, menyebabkan 41 orang cedera - tiga di antaranya warga biasa, dua wartawan, empat pemrotes dan 32 polisi," kata pernyataan.
Tiga orang, yang terdiri seorang anggota masyarakat, seorang pemrotes dan seorang polisi dirawat di rumah sakit, katanya menambahkan. Polisi anti huru-hara di Makao menggunakan meriam air dan semprotan merica dalam bentrokan Sabtu itu. Ratusan pemrotes menyerang dengan menggunakan batu dan botol.
Bentrokan itu meletus setelah para pemrotes berusaha memaksa melewati barikade-barikade polisi, untuk berpawai di sepanjang jalan utama tempat kasino-kasino besar dan atraksi turis Makao berpusat. Laporan-laporan radio sebelumnya menyatakan jumlah yang cedera hanya delapan.
Media lokal melaporkan, bahwa hampir 1.000 orang turut ambil bagian dalam aksi unjukrasa itu. Mereka menuntut perlindungan kerja dan tindakan tegas terhadap pekerja ilegal di wilayah China selatan itu.
Makao hanya satu-satunya tempat di China yang mengizinkan perjudian kasino. Mereka juga menuntut tindakan keras terhadap korupsi. Tak hanya itu, mereka mendesak pemberian bantuan keuangan untuk mengganti rugi inflasi, yang meningkatkan kecemasan berkaitan dinaikkannya penerimaan perjudian. Kekhawatiran mereka, kenaikan penerimaan perjudian akan berdampak pada kenaikan harga-harga di bekas jajahan Portugal itu.
Makao dikembalikan kepada pemerintah China pada 1999. Di Hong Kong, wilayah terdekatnya, ribuan pemrotes berpawai melalui jalan-jalan untuk menuntut upah minimum 33 dolar Hong Kong (4,20 dolar AS) per jam, serta menuntut perlindungan kerja yang baik.