Rabu 05 May 2010 02:07 WIB

Yahudi Eropa Gerah dengan Arogansi Israel

Red: irf
Komunitas Yahudi Eropa
Komunitas Yahudi Eropa

BRUSSELS--Bukan hanya warga Palestina yang gerah dengan sepak terjadi Israel. Kelompok yahudi yang beranggotakan sekitar 3.000 orang di Eropa juga tidak sepakat dengan penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Kemarin, kelompok yang menamakan diri JCall itu membuat petisi yang menentang keberadaan Israel.

Petisi itu kemudian dikirimkan kepada parlemen Uni Eropa yang berkedudukan di Brussels, Belgia. "Kami berbicara sebagai teman dari Israel," kata David Chemla, seorang perwakilan JCall, seperti dilaporkan Al Jazeera mengutip harian Israel, Haaretz. Kata dia, sepak terjang yang dilakukan Israel bukanlah mewakili Yahudi, dan jelas-jelas keliru.

"Tapi sebagai teman, juga sebagai Yahudi, saya ingin memberi peringatan bahwa yang dilakuan Israel adalah salah," kata Chamla yang pernah tinggal 10 tahun di Israel dan kini memilih pindah ke Prancis. Sebelumnya, Chamla juga merupakan salah satu anggota militer Israel.

Petisi yang diberi judul 'Call for Reason' itu menyebutkan bahwa pendudukan dan penjajahan Israel tidak bisa dibenarkan secara moral maupun politik. Selain itu, kata dia, langkah Israel juga menjadikan dukungan dari komunitas internasional terus mengecil.

Patrick Krugman, seorang pengacara di Prancis, juga anggota komunitas Yahudi Eropa, menambahkan bahwa 'arogansi' Israel menjadikan bangsa tersebut dalam jangka panjang tidak akan pernah aman. Keberadaan Israel, menurut dia, juga terus menghadirkan ketidakadilan bagi Palestina.

Beberapa tokoh kenamaan yang ikut menandatangani petisi melawan Israel itu adalah Bernard-Henri Levy dan Alain Finkielkraut, keduanya filosof terkenal Prancis, Daniel Cohn-Bendit, tokoh Yahudi yang terkenal menetang Israel di tahun 1960-an, juga politisi di parlemen Uni Eropa.

Sebelumnya, gerakan serupa juga muncul di Amerika dan menamakan diri JStreet. JCall mengharapkan agar gerakannya bisa 'nyambung' dengan gerakan JStreet di Amerika. Intinya, mereka semua tidak setuju dengan langkah Israel yang banyak menimbulkan ketidakadilan bagi warga Yahudi sendiri, maupun warga Palestina.

sumber : al jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement