Selasa 11 May 2010 04:08 WIB

Pemilu Filipina Rusuh, Delapan Tewas

Aparat keamanan mengamankan Zamboanga Subugay, Filipina, setelah tiga orang tewas ditembak saat berlangsungnya pemilu di negara itu.
Foto: Reuters
Aparat keamanan mengamankan Zamboanga Subugay, Filipina, setelah tiga orang tewas ditembak saat berlangsungnya pemilu di negara itu.

MANILA - Delapan orang tewas dalam beberapa aksi kekerasan saat jutaan warga Filipina pergi ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan nasional pada hari Senin. Tiga orang tewas karena ditembak mati dan 10 lainnya luka-luka ketika polisi bentrok dengan pendukung calon walikota di provinsi selatan Zamboanga Sibugay sebelum fajar.

Menurut juru bicara militer, Kapten Arnold Gasalatan, penyebab bentrokan itu tidak jelas. "Tetapi polisi sudah diperintahkan untuk kembali ke markas dan  menambahkan pasukan militer untuk mengamankan area itu," ujarnya.

Kekerasan selalu menjadi "bumbu" pemilu di Filipina. Para politisi tak segan menggunakan senjata untuk menyingkirkan rivalnya atau mengintimidasi pemilih.

Di provinsi selatan kerusuhan pecah di Maguindanao. Menurut jurubicara militer nasional Letnan Kolonel Arnulfo Burgos, dua orang tewas dalam baku tembak antara dua kubu politisi yang berseteru. Salah satu korban tewas diidentifikasi sebagai anggota kelompok bersenjata, katanya.

Dalam insiden lain di selatan, sepupu dari Wakil Gubernur di provinsi Cotabato Utara ditembak mati ketika ia naik sepeda motor sebelum TPS dibukah. Dia dan orang lain pada sepeda motor disergap oleh kelompok bersenjata yang diduga dari calon saingannya di kota Kidapawan, menurut pernyataan polisi. Orang lain terluka tapi luka-lukanya tidak serius.

Di kota Kapai, juga di selatan, putra seorang calon anggota parlemen menembak seorang pria, kata kepala polisi propinsi Senior Superintendent Panares Adap. Di pulau barat Palawan, bentrokan antara pendukung dua calon walikota saingan kiri satu orang tewas dan lainnya luka-luka

sumber : AP/TST
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement