REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membawa isu kejahatan transnasional dalam kunjungan kerja ke Singapura dan Malaysia pada 17-19 Mei 2010. Presiden juga akan membahas masalah perekonomian dan tenaga kerja.
Hal itu disampaikan Presiden di Bandara Halim Perdanakusumah, Senin (17/5), sebelum bertolak ke Singapura. ''Kunjungan ini adalah kunjungan kerja dengan tujuan konsultasi tahunan, peningkatan kerja sama bilateral, baik dengan Singapura dan Malaysia,'' jelas Presiden.
Metode kunjungan Presiden itu berupa retreat, sehingga tak ada kegiatan protokoler sebagaimana kunjungan kenegaraan. Menurut Presiden, kunjungan ke dua negara tetangga itu akan fokus pada pembicaraan substantif dan konkrit. ''Diharapkan tindak lanjutnya lebih terarah,'' katanya.
Presiden menginginkan setiap saat ada evaluasi dan review berkaitan dengan kerja sama bilateral dengan kedua negara. Dia mengakui, banyak agenda yang disepakati dengan dua negara itu berjalan dengan baik dan kurang baik. Oleh karenanya, Presiden mengupayakan kesepakatan untuk membangun mekanisme dalam memastikan kerja sama bilateral bisa berjalan dengan baik, dalam aspek ekonomi maupun aspek lainnya.