Selasa 18 May 2010 08:06 WIB

Perjanjian Nuklir Iran tak Jawab Semua Kekhawatiran

REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS--Perjanjian pertukaran bahan bakar nuklir yang ditandatangani oleh Iran, Senin, "tidak menjawab semua kekhawatiran" yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran", menurut kantor kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton. "Jika perjanjian yang dilaporkan ini memberi hasil ... tentu saja kami menyambut langkah itu," kata seorang jurubicara Ashton pada AFP.

"Ini langkah di arah yang besar, tapi tidak menjawab semua kekhawatiran yang timbul di balik program nuklir Iran," ia menambahkan. Iran telah menandatangani perjanjian dengan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB Turki dan Brazil, Senin, untuk mengapalkan 1.200Kg uraniumnya yang telah sedikit diperkaya ke Turki untuk ditukar kemudian dengan bahan bakar reaktor nuklir.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang bergaris keras mengatakan, Senin, ia mengharapkan negara-negara besar di dunia akan memulai pembicaraan dengan Teheran menyusul pengumuman tentang perjanjian itu. Negara-negara besar Barat yang dipimpin oleh AS telah berusaha selama beberapa tahun untuk mengekang ambisi atom Iran, menduga republik Islam itu mungkin berusaha secara rahasia untuk mengembangkan senjata nuklir -- tuduhan yang Iran bantah.

Mereka mengikuti diplomasi dua cara, pembicaraan dan sanksi, tapi telah tidak mengadakan pembicaraan dengan Iran sejak Oktober lalu ketika perjanjian yang diperantarai-PBB untuk mengapalkan uranum Iran ke luar negeri dibicarakan.  Satu sumber diplomatik Eropa menyatakan, perjanjian yang diumumkan itu tidak menghentikan opsi sanksi. "Ini tidak mengesampingkan perlunya sanksi lagi," tegas diplomat tersebut.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement