Selasa 18 May 2010 23:27 WIB

Konglomerat Terkaya Cina Dihukum 14 Tahun Penjara

Huang Guangyu
Foto: Businessinsider
Huang Guangyu

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Inilah puncak pemberitaan tentang Huang Guangyu belakangan ini: menjadi pesakitan dan kini, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. Sebelumnya, bak Cinderella, Huang kerap menghiasi halaman depan banyak media sebagai orang terkaya di Cina, bahkan Asia.

Huang adalah konglomerat piranti elektronik asal Cina. Dia tersangkut kasus insider trading dan pelanggaran lain, yang menyeretnya berurusan dengan hukum. Dia ditahan sejak  bulan November 2008 dan laporan berita mengatakan dia dituduh memanipulasi harga saham.

Huang Guangyu membangun kerajaan bisnisnya, Gome, dari nol hingga menjadi perusahaan pengecer  barang-barang elektronik terbesar di Cina. Kekayaan perusahaan ini ditaksir mencapai 6,3 miliar dolar AS.

Huang dan divonis hukuman oleh Pengadilan Tingkat Menengah Beijing. Dia menjadi "korban" pertama gelombang krisis ekonomi global di Cina. Beberapa pengusaha Cina kini duduk di kursi pesakitan dengan jeratan kasus korupsi.

Sebelum penangkapannya, Huang dihormati di media sebagai model pengusaha yang memulai bisnisnya dari nol dan berhasil memanfaatkan momen reformasi ekonomi Cina. Ia memulai bisnisnya saat remaja ketika harus putus sekolah karena keterbatasan dana. Ia mendirikan warung di pinggir  jalan di Beijing di mana dia menjual radio dan gadget yang dibeli dari pabrik di dekat kota asalnya di selatan provinsi Guangdong, Cina.

Gome Group miliknya kini menjadi peritel elektronik terbesar di Cina dengan lebih dari 1.200 toko di lebih dari 200 kota. Sukses ini mencatatkan namanya sebagai orang terkaya di Cina pada tahun 2004, 2005, dan 2008.

Keculasan Huang mulai terbaca tahun 2008. Bulan November di tahun yang sama, bursa Hong Kong menghentikan perdagangan sahamnya dan menempatkan Huang dalam sebuah penyelidikan.

Juni 2009  Bain Capital, sebuah perusahaan ekuitas menggelontorkan dana 417 juta dolar AS dalam bentuk kepemilikan saham dan obligasi. Media menyoroti langkah ini sebagai "upaya penyelamatan bisnis Gome" dan "pembersihan reputasi Huang yang ternoda". Pada saat yang sama, para pejabat pemerintah yang dilaporkan terlibat dalam kasus Huang, "dibersihkan", termasuk walikota Shenzhen, Xu Zongheng, yang dicopot dengan tidak hormat dari jabatannya.

Dua pejabat kepolisian, termasuk mantan deputi menteri keamanan publik, juga ditahan atas dugaan suap sehubungan dengan kasus ini. Belakangan, salah satu anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Gome, Gome Appliance, terbukti melakukan penyuapan. Huang pun dicokok.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement