REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY--Polisi Australia kini mengumumkan imbauan baru soal Facebook: berpikirlah dua kali jika hendak memajang foto di situs jejaring sosial itu. Imbauan ini dilakukan menyusul terendusnya kasus pembunuhan atas seorang remaja putri yang diduga dilakukan oleh "teman" Facebook-nya.
"Kaum muda harus memastikan bahwa hanya orang-orang yang mereka tahu yang akan dapat melihat gambar mereka dan informasi pribadi seperti tanggal lahir, sekolah, dan alamat rumah," kata Detektif Inspektur Peter Crawford.
Menurutnya, sepotong foto dapat bercerita banyak hal. "Ini bukan hanya masalah foto. Jika seseorang siap untuk menaruh foto mereka, maka mereka umumnya juga menempatkan banyak informasi lain tentang diri mereka di internet," katanya.
Seorang pria Sydney minggu lalu didakwa melakukan pembunuhan setelah diduga menciptakan identitas palsu di Facebook dan menggunakannya untuk memikat Nona Belomesoff, 18 tahun. Ia menjebak Nona untuk datang ke sebuah taman untuk kemudian memerkosa dan membunuhnya.
Menurutnya, cara paling bijaksana saat berinteraksi dengan orang lain di dunia maya adalah: perlakukan semua orang seperti orang asing. "Karena kita tak pernah tahu latar belakang yang sebenarnya dari orang itu kecuali kita betul-betul mengenalnya di dunia nyata," tambahnya.
Peringatan itu melengkapi ribuan kritik yang dialamatkan kepada Facebook di Amerika Serikat dan Eropa tentang kebijakan baru mereka yang memungkinkan situs mitra untuk mengintip data pribadi mereka di Facebook. Mereka menganggap privasi mereka dilanggar situs beranggota 400 juta jiwa ini.