REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO--Jumlah anak yang bersekolah di Sri Lanka telah merosot tajam akibat keberhasilan program keluarga berencana (KB) di negeri itu, demikian laporan harian berbahasa Inggris lokal, Kamis (20/5).
Sebagaimana dikutip harian The Island, Menteri Pendidikan Bandula Gunawardena mengatakan jumlah anak usia sekolah yaitu usia 5 sampai 19 tahun, telah merosot dari 5,4 juta pada 1981 menjadi 4,1 juta pada 2008, "berkat keberhasilan program keluarga berencana".
Gunawardena mengatakan itu telah membuat ditutupnya sejumlah sekolah karena tak ada anak yang bersekolah di sana, demikian diwartakan Xinhua-OANA.
"Tak ada alasan untuk tetap membuka sekolah sedangkan di sana tak ada anak yang bersekolah," kata Gunawardena sebagaimana dikutip.
Menteri tersebut mengatakan Sri Lanka memiliki penduduk yang dengan cepat menjadi tua dan kategori tertentu piramida penduduk telah berubah sehingga bentuknya tidak menyerupai piramida lagi.
Dengan perkiraan 20 juta warga, Sri Lanka memiliki sistem pendidikan gratis yang dimulai pada 1945.